Cerdas Finansial di Era Digital

Perkembangan teknologi yang begitu pesat memacu setiap orang untuk tetap update. Pesatnya teknologi ini bahkan merambah tidak hanya di dunia industri, namun juga pendidikan, komunikasi, hingga bisnis, sehingga para pelaku usaha di bidang barang dan jasa yang tak mau berubah akan tertinggal seketika. Mau tak mau, mereka mengembangkan berbagai jenis usaha yang lebih beragam dan dengan metode yang lebih interaktif dengan memanfaatkan teknologi. Tak terkecuali dunia investasi yang kini mulai mengembangkan segmentasi yang lebih luas. Kini, berkat teknologi, investasi bukan barang asing lagi bagi remaja dan pelajar. Dibutuhkan kecerdasan finansial guna mengantisipasi keterbukaan informasi saat ini.

Hal ini mendorong Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi FE UNY menyelenggarakan Seminar Nasional mengenai Literasi Keuangan dengan mengusung tema "Cerdas Mengelola Keuangan dengan Menganalisis Peluang Investasi di Era Digital" pada Sabtu (14/10) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Seminar ini merupakan rangkaian acara dalam Accounting Fair #3 yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama peserta seminar, untuk lebih memahami literasi keuangan, sehingga acara ini diharapkan mampu membantu mewujudkan generasi yang well literate.

Panitia menghadirkan tiga pembicara berpengalaman dalam acara ini. Pembicara tersebut di antaranya Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Untung Nugroho, perencana keuangan Andreas Hartono, serta praktisi sekuritas Branch Manager FAC Yogyakarta, Hery Gunawan Muhammad yang dimoderatori oleh Ratna Candra Sari, dosen UNY penggagas Generasi Cerdas Keuangan. Acara dibuka oleh Wakil Rektor III Sumaryanto.

Acara yang dihadiri oleh 250 peserta ini mengupas lebih dalam mengenai literasi keuangan, program yang menjadi salah satu tugas pokok OJK. Para peserta juga mempelajari pengelolaan keuangan yang lebih baik. Selain itu, adanya pembahasan mengenai produk-produk keuangan menjadikan peserta lebih mengetahui sarana investasi yang mampu diimplementasikannya dalam jasa keuangan. Dengan diselenggarakan acara ini, diharapkan mampu memberikan manfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui literasi keuangan. (rachell/fadhli)

Maryana dan Hindri: Kembali Pulang Untuk Mengabdi

Berkuliah dengan sarana program kerjasama menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Beberapa universitas termasuk UNY memiliki ikatan kerjasama dengan pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi. Dalam yudisium periode September kemarin, Fakultas Ekonomi (FE) UNY meluluskan beberapa mahasiswa yang terlibat dalam program kerjasama. Dua di antaranya yang menonjol adalah Maryana dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi dan Aulia Hindriani dari Prodi Manajemen S1.

Maryana merupakan lulusan Prodi Pendidikan Akuntansi yang kerap menjuarai kompetisi karya tulis di tingkat provinsi hingga nasional. Juara I Kategori Koperasi dan Ekonomi “Youth Summit on Cooperatives Entrepreneurship and Economic Democracy” di UGM pada 2015, Juara II LKTIM KAKTUS 2015 di Politeknik Negeri Sriwijaya, serta Juara I Lomba Call for Paper ITB Cooperative Day 2016 di Bandung menjadi catatan manisnya selama berkuliah di FE UNY.

Maryana menceritakan, guna menghidupi keluarga, bapaknya membuka bengkel las di rumahnya. “Bapak pernah jualan kain keliling kota, jualan pisang, sampai jasa angkut juga pernah dijalani sebelum kemudian membuka wirausaha bengkel las di rumah,” terangnya.

Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Hendri dan Suharti ini mendapatkan beasiswa hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan UNY. Oleh karena itu, kesempatan kali ini tidak disia-siakan alumnus SMK N 1 Palembang ini. “Orang tua tahunya prestasi itu diwujudkan melalui piala. Jadi saya cari berbagai lomba-lomba. Saya masuk ke Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang penelitian dan Alhamdulillah bisa juara,” kisah Maryana.

Sementara itu, Aulia Hindriani yang akrab disapa Hindri ini menempuh kuliah di UNY sebagai wujud kerjasama antara UNY dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Hindri diterima di UNY pada 2013 dan menjadi pembuka awal kerjasama mahasiswa yang dikirim dari daerah tersebut. Pada tahun berikutnya baru dikirim 4-5 orang mahasiswa.

Hindri yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemda Kab. Kep. Anambas mengungkapkan, kuliah di UNY memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman. “Banyak dosen yang menginspirasi. Selain itu, walaupun banyak yang lebih muda, teman-teman sekelas tetap mudah bergaul. Saya menjadi belajar untuk bisa lebih menyelaraskan diri,” ujar lulusan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta ini.

Maryana dan Hindri berkeinginan untuk membalas kebaikan pemerintah yang telah memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan secara cuma-cuma ini. “Saya akan mengajar di Palembang untuk jangka waktu 5 tahun,” terang Maryana. “Selepas yudisium ini, saya akan segera pulang dan langsung bekerja kembali. Saya baru akan ke Yogyakarta lagi saat wisuda lagi di November mendatang,” tukas Hindri yang bersuamikan seorang pria dari daerah setempat ini. (fadhli)

Prapti: Ingin Jadi Guru Berbekal Praktis

Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan upacara Yudisium periode September 2017, Jumat (29/9) lalu. Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I Bidang Akademik FE UNY Prof. Sukirno, Ph.D., yudisium kali ini diikuti oleh 38 orang yang dinyatakan lulus sesuai persyaratan akademik dan administratif. Sebanyak 14 orang merupakan lulusan S1 Kependidikan, 12 orang S1 Non Kependidikan, dan 12 orang dari program D3. Sebanyak 8 orang berhasil lulus dengan IPK pada rentang 3,51-4,00. Selain diikuti para peserta yang diluluskan, yudisium juga dihadiri oleh segenap jajaran dekanat, ketua jurusan dan program studi serta kepala bagian dan sub bagian di lingkungan FE UNY.

Pada yudisium kali ini, Praptiningsih menjadi peraih IPK tertinggi dengan raihan 3,78. Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Supriyadi dan Ngateni ini lulus dari Program Studi (prodi) Pendidikan Akuntansi. Gadis yang akrab disapa Prapti ini masuk ke UNY melalui jalur SNMPTN dan menjadi penerima Bidikmisi. Bapaknya hanya merupakan buruh bangunan. Sebagai penerima Bidikmisi, Prapti membuktikan prestasinya terjaga dari awal sampai akhir studinya. Prapti menyumbangkan prestasi Juara III pada kompetisi karya tulis tingkat nasional di Universitas Negeri Semarang 2015 lalu.

Sebagai lulusan Prodi Kependidikan, Prapti ingin membagikan ilmunya kepada siswa. “Tapi saya ingin kerja dulu di bidang akuntansi yang murni. Dengan bekal praktis, ketika saatnya mengajar tidak datar, tetapi bisa cerita banyak hal. Guru yang sudah pernah bekerja di sektor riil biasanya bisa bercerita, dan tidak cuma tahu tentang teori. Apalagi SMK kan memang disiapkan supaya lulusannya siap bekerja,” cerita alumnus SMK N 1 Pengasih ini.

Lulusan berprestasi lainnya yang patut menjadi teladan adalah Rachmat Bayu Firdas. Bayu sebagaimana dia biasa disapa merupakan aktivis mahasiswa lulusan Prodi S1 Akuntansi yang kini mulai merintis usahanya di bidang Event Organizer. Berawal dari pengalamannya saat menangani program kerja di himpunan mahasiswa (HIMA) D3 kala masih menjadi mahasiswa D3, Bayu mulai mencoba bisnis event organizer pada 2014. Lulusan SMA N 3 Wates ini lantas berhasil mengelola belasan ajang besar di Kabupaten Kulonprogo seperti Parade Band tingkat SMA, hingga festival lampion di Pantai Glagah pada Agustus lalu. Kesibukannya ini bahkan mengantar putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Hamdani dan Suryawati Sri Handayani menjadi Juara I Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten pada 2016.

Festival Lampion menjadi even termegah yang bisa Bayu adakan. “Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi DIY dan Kabupaten Kulonprogo. Saya ingin rutinkan ini tiap tahun. Kalau bisa juga cakupannya diperluas lagi,” ujar Bayu yang kini juga mulai mencoba bisnis angkringan. “Angkringan ini baru jalan dua bulan ini jadi belum begitu berkembang,” tambahnya. (fadhli)

Pelatihan PKM: Pentingnya Mencermati Administrasi

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) adalah ajang akademik tahunan tertinggi bagi mahasiswa di Indonesia. Melalui PIMNAS, berbagai perguruan tinggi berlomba untuk merebut medali di berbagai bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang tersedia. PIMNAS terdiri dari 5 bidang PKM yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I). Diikuti oleh lebih dari 200 mahasiwa, FE UNY menyelenggarakan Pelatihan PKM 5 Bidang guna menyiapkan diri menyambut PIMNAS di tahun mendatang, Rabu (20/9) kemarin. Bertindak selaku pemateri adalah Muhammad Izzuddin Mahali, M.Cs. dari Fakultas Teknik UNY.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FE UNY Isroah, M.Si. dalam sambutannya mewakili Dekan menyampaikan, penting untuk menyiapkan sejak awal. “Panduan untuk 2017 ini memang belum keluar, tetapi kami ingin para mahasiswa bisa mencermati dari panduan tahun kemarin,” terangnya.

Mahali menjelaskan, dalam PKM, administrasi menjadi satu hal penting yang tidak boleh diabaikan. “Setiap kriteria dan persyaratan harus terpenuhi. Sebagus apapun tulisannya, kalau administrasinya tidak lulus, percuma. Ukuran font, spasi, jumlah halaman, angkatan tahun anggota, semua administrasi harus dicek apakah sudah memenuhi persyaratan atau belum,” urai Mahali.

Selain itu, kreativitas juga perlu diperhatikan. “Topik yang berulang akan terlihat. Ada kecenderungan topik terlalu umum, terutama Perguruan Tinggi besar di Jawa. Oleh karena itu, penting juga untuk mencermati judul-judul usulan PKM yang didanai. Jangan sampai menyebabkan tersisih karena judul yang terlalu sering dibahas,” tambah Mahali. (fadhli)

Akuntansi FE UNY Kini Terakreditasi A

Program Studi (Prodi) Akuntansi  S1 Fakultas Ekonomi (FE) UNY menuai hasil jerih payahnya dalam menyusun borang akreditasi dengan keluarnya Akreditasi A berdasarkan SK dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 2779/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2017 bulan ini. Hal ini patut disyukuri setelah pada selang tak lama sebelumnya FE UNY juga mendapatkan hasil akreditasi A untuk Prodi Pendidikan Ekonomi. Prodi Akuntansi S1 memperoleh hasil sesuai dengan data yang dikumpulkan dua asesor BAN-PT pada visitasi akreditasi bulan Juli kemarin. Kedua asesor tersebut yakni Prof. Dr. Rahmawati dari Universitas Sebelas Maret dan Dr. Sylvia Veronica NPS., S.E., Ak. dari Universitas Indonesia. Akuntansi S1 memperbaiki akreditasinya setelah sebelumnya memperoleh B.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. menyampaikan rasa syukurnya atas hal ini. “Tentu ini patut disyukuri bersama. Dengan persiapan yang terbilang mepet, Kaprodi yang masih baru, SDM yang sebagian besar muda dan jumlahnya terbatas, semuanya bisa dicapai dengan kinerja dan upaya yang baik. Setelah ini, tentu tugas selanjutnya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM, menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan-kegiatan Program Pengabdian Masyarakat yang sesuai dengan keprodiannya, sehingga hasil-hasil karya ilmiah ini menunjang pengembangan Prodi,” pesannya.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D. juga menyatakan prestasi ini harus diikuti dengan tindak lanjut. “Di balik pencapaian ini ada tanggung jawab yang besar. Apalagi tahun berikutnya akan diberlakukan sistem daring. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Butuh persiapan yang lebih baik dari tingkat prodi hingga fakultas. Selain itu, kinerja tentu juga harus lebih baik lagi. Jumlah doktor perlu ditambah,” ucap Sukirno.

“Sebagai prodi termuda di FE UNY, kami sangat bersyukur,” tambah Ketua Program Studi S1 Akuntansi Dr. Denies Priantinah. “Berkat kerjasama dari semua pihak, termasuk team force, dan pihak luar seperti alumni dan para stakeholder, hal ini bisa diraih. Tapi sebenarnya ini menjadi awal bagi kami untuk perbaikan ke depan, baik dalam proses pengelolaan, perkuliahan, hingga output berupa alumni yang lebih baik dan diterima dunia kerja,” ungkapnya.

“Banyak hal yang bisa dilakukan dengan akreditasi ini, terutama sebagai modal bagi pengembangan prodi, institusi, termasuk juga mahasiswa, dosen, serta alumni. Di samping itu, kami juga berterima kasih atas bantuan semua pihak, termasuk masyarakat yang sudah mempercayai kami sehingga menjadi salah satu prodi terfavorit di UNY,” lanjut Denies. (fadhli)

MARINI JUARAI LOMBA PENULISAN ARTIKEL TINGKAT NASIONAL

Lagi, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengharumkan nama almamater di tingkat nasional. Adalah Marini, mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) angkatan 2015 yang berhasil meraih Juara Pertama Lomba Penulisan Artikel di TVRI Jogja, Sabtu (2/9) kemarin. Lomba Penulisan Artikel yang pada tahun ini mengusung tema “52 Tahun TVRI Jogja Merekat Kebhinekaan” merupakan rangkaian acara dalam rangka ulang tahun TVRI Jogja berupa kompetisi penulisan artikel melalui media sosial Facebook dan Instagram. Peserta lomba penulisan artikel ini adalah umum, dan tidak terbatas pada jenjang pendidikan dan usia.

Deadline pengiriman karya yang berbarengan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa P. ADP FE UNY angkatan 2015 tidak menyurutkan langkah mantan Ketua Ekstrakurikuler Bahasa Jepang di SMKN 1 Godean Sleman ini. “Artikel dikerjakan di dalam bus yang tengah melaju menuju Jawa Timur dalam perjalanan pelaksanaan KKL. Dan akhirnya segala kerja keras terbayar lunas tatkala sehari setelah HUT RI saya menemukan nama saya dalam daftar pemenang lomba tersebut,ujar Marini. 

And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it. Kutipan Paulo Coelho di dalam bukunya yang berjudul The Alchemist tersebut rasanya adalah gambaran yang tepat atas apa yang telah saya alami. Semoga ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan jalan berprestasi,” Marini menambahkan.

Sebagai Juara I Lomba Penulisan Artikel TVRI Jogja, Marini diundang dalam acara Gelar Budaya yang disiarkan langsung di TVRI Jogja untuk penyerahan hadiah berupa uang tunai satu juta rupiah dipotong pajak. Ini adalah contoh nyata bagaimana social media dan juga internet dapat dipergunakan untuk hal-hal yang lebih bermakna. (chusnu)

Visitasi Akreditasi Prodi Manajemen S1 FE UNY

Penjaminan mutu dalam suatu produk bisa dilakukan dari dua sumber, internal dan eksternal. Internal dari diri kita sendiri, dengan cara berupaya sebaik mungkin sesuai kemampuan. Sedangkan eksternal merupakan cermin dari luar agar bisa terlihat bagaimana hasil dari upaya yang kita lakukan. Dalam hal ini, Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) menjadi institusi yang berwenang di Indonesia dalam melakukan penilaian terhadap upaya penjaminan mutu yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia. Demikian sebagaimana disampaikan Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa dalam sambutannya di sela visitasi dari BAN-PT, Sabtu (1/9) lalu di Program Studi (prodi) Manajemen S1 Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Sutrisna melanjutkan, BAN-PT memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi. “Harapannya, penilaian dari BAN-PT bisa dijadikan bahan evaluasi supaya institusi yang bersangkutan bisa terus mengembangkan diri secara berkelanjutan,” tambah Guru Besar UNY di bidang Ilmu Filsafat Jawa ini.

Pada visitasi akreditasi kali ini, BAN-PT mengirimkan dua orang asesornya, Dr. Hari Susanto, M.Si. dan Dr. Siti Komariyah, M.Si. Menurut Hari, asesor bukanlah seorang auditor. “Kami dikirim untuk melakukan pembinaan. Apa yang kami lakukan semata-mata hanyalah memotret, melihat, dan melaporkan apa dan bagaimana yang sudah dijalankan oleh prodi,” jelas dosen Universitas Diponegoro tersebut.

Siti Komariyah yang akrab disapa Kokom mengiyakan pernyataan tersebut. “Kami hanya bertugas mencatat data-data yang ada. Proses klarifikasi dan verifikasi data yang dimiliki menjadi proses penting agar akreditasi bisa berjalan dengan baik,” tambah dosen Universitas Jember itu.

Manajemen FE UNY menjadi salah satu prodi paling favorit di UNY. Jumlah pendaftar prodi tersebut di setiap tahun mencapai puluhan ribu dari tiga jalur penerimaan yang disediakan. Selain jajaran rektorat dan dekanat, visitasi akreditasi prodi Manajemen juga didukung oleh berbagai pihak mulai dari dosen di Jurusan Manajemen, mahasiswa, para alumni, hingga para user dari berbagai lembaga seperti perbankan, perguruan tinggi, dan sekolah. (fadhli)

Prestasi Alumni FE UNY di SEA GAMES 2017

SEA GAMES 2017 baru saja usai 30 Agustus 2017 lalu di Kuala Lumpur. Indonesia harus puas berada di peringkat kelima dengan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Dari 857 orang kontingen Indonesia, terdapat beberapa mahasiswa UNY yang berpartisipasi. Banyak orang yang berpikir hanya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) yang menjadi anggota kontingen tersebut. Sedikit yang menyadari, sebenarnya terselip satu lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang menjadi anggota tim renang indah Indonesia. Adalah Pratiwi Adhiati Kusumawardhani, gadis kelahiran Sleman yang lulus dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY November 2016 lalu dan turut menjadi perenang indah yang pada nomor Team Free Routine meraih medali perunggu.

Indonesia harus puas berada di posisi ketiga setelah juri memberikan nilai 71,4667. Sedangkan Singapura (75,1333) berhak mendapatkan medali emas setelah mengungguli Malaysia (73,0667) di posisi kedua. Meskipun hal ini di bawah target emas yang dicanangkan, prestasi ini tetap disyukuri segenap tim yang melengkapi dua perunggu lainnya pada nomor tunggal dan duet.

Gadis yang akrab disapa Tiwi ini juga turut menjadi kontingen pada dua gelaran SEA GAMES sebelumnya (2015 dan 2013). Selain itu, didampingi pelatih Anna Nasekina yang kini melatih tim nasional, Tiwi meraih emas bersama Tim Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di PON Jawa Barat 2016 lalu. Tak hanya itu. Pada 2014, Tiwi juga meraih perunggu di 2nd South East Asia Swimming Championships di Singapura lampau.

UNY memang memfasilitasi mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang non akademik untuk tetap mengembangkan keterampilannya tanpa menghalangi kesempatan mendapatkan perguruan tinggi. “FE UNY terbukti mampu melahirkan mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga, seperti Karate, Renang Indah, atau bidang kesenian dan kebudayaan seperti Hafizh dan Qiroatul Quran, tapi tetap kompeten sebagai tenaga pendidik maupun professional di bidangnya masing-masing,” jelas Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE UNY, Isroah, M.Si., beberapa waktu lalu. (fadhli)

Sosialisasi HKI dan Koordinasi Semester Gasal 2017/2018 FE UNY

Penelitian menjadi salah satu tumpuan perguruan tinggi (PT) dalam memberikan kontribusinya terhadap masyarakat. Setiap institusi pendidikan tinggi diharapkan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara nyata. Hal ini yang menyebabkan suatu perguruan tinggi memiliki peringkat yang baik atau buruk. Dalam hal ini, UNY senantiasa mendorong dosennya untuk meningkatkan kinerja risetnya. Demikian disampaikan Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNY dalam Sosialisasi Penelitian dan PPM serta Koordinasi Pelaksanaan Kuliah Semester Gasal 2017/2018 di Fakultas Ekonomi Rabu (30/8) lalu.

“UNY kini menempati peringkat 10 pada pemeringkatan PT dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Selain itu, di bidang riset, UNY juga sudah masuk ke dalam kluster Mandiri dan di peringkat 5 kluster Unggul untuk Pengabdian Masyarakat,” tambah Siswantoyo.

Siswantoyo melanjutkan, UNY juga mengupayakan setiap dosen untuk meningkatkan publikasinya di jurnal-jurnal yang terindeks. “Selain itu, karya-karya dosen yang bermanfaat dan hasil-hasil penelitian sebaiknya diurus Hak Kekayaan Intelektual-nya. Yang penting, produk tersebut memiliki rincian yang memadai, filosofi, atau cara kerja yang jelas. Kita menargetkan 300 HKI baru di tahun 2017 ini,” ucapnya.

Dalam koordinasi penyelenggaraan kuliah semester gasal 2017/2018, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Sukirno, Ph.D. mengarahkan agar para dosen mengoptimalkan perkuliahan. “Sistem presensi kehadiran online, persetujuan perwalian, bimbingan Tugas Akhir (TA) online, bisa digunakan agar mendukung penyediaan layanan akreditasi dan teknis strategis lainnya. Selain itu, 4 dari 16 kali pertemuan dapat diselenggarakan secara daring, baik itu blog, milis, besmart, Edmodo, Facebook, dll.,” jelas Sukirno. (fadhli)

PKM Harus Ditujukan untuk Kesejahteraan Rakyat

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi kompetisi nasional yang kerap menjadi ajang adu gengsi antar perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Tingkat kemajuan pendidikan PT diukur dari seberapa sukses pencapaian mereka dalam PKM. Oleh karena itu, setiap PT berlomba-lomba menyiapkan yang terbaik saat PKM menjelang. Tak terkecuali Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang Rabu (30/8) lalu menyelenggarakan Pelatihan PKM 5 Bidang di kampus setempat. Menghadirkan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY yang tak jarang menjadi juri Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Sukinah, M.Pd., dan Endra Murti Sagoro, M.Sc., dosen FE UNY yang pernah mengantar UNY meraih emas di ajang PIMNAS 2015 lalu.

Dalam kesempatan ini, hadir segenap dosen yang menjadi pembimbing kelompok PKM serta beberapa perwakilan mahasiswa. Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si dalam sambutannya menekankan bahwa penelitian mahasiswa hendaknya ditujukan sebesar-besarnya untuk memajukan masyarakat. “Inovasi yang dilakukan harus bermuara untuk kesejahteraan rakyat,” pesannya.

Sukinah menjelaskan, mahasiswa harus memahami karakteristik dan perbedaan tiap PKM. Program yang bermuara ke PIMNAS adalah PKM-P (Penelitian), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian pada Masyarakat), PKM-T (Teknologi), PKM-KC (Karsa Cipta), dan PKM-GT (Gagasan Tulis), sedangkan PKM-AI (Artikel Ilmiah) akan berlanjut ke jurnal kreativitas mahasiswa. Memahami perbedaan substansi setiap jenis PKM akan membantu meraih kesuksesan.

“Pemicu ide ada di mana-mana. Yang dibutuhkan adalah sikap mental yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar. Baca dan pahami buku panduan yang disediakan. Pelajari aturan ‘yang diizinkan’ dan ‘yang tidak diizinkan’. Misal, jumlah halaman, sumber penulisan, maupun format dan sistem penulisan yang telah ditetapkan,” tambah Sukinah.

Pada 2017 ini, UNY meloloskan 17 PKM yang tampil di ajang PIMNAS ke-30 di di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Agustus kemarin. Pada even tersebut, UNY meraih dua emas, satu perunggu, dan tiga juara favorit. UNY berhasil menempati peringkat 10 dari 89 perguruan tinggi yang terdaftar sebagai peserta. (fadhli)

Pages