FE UNY Gelar Kompetisi Stocklab di Tahun Kedua

Sabtu (21/04) kemarin yang bertepatan dengan hari Kartini, Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta atau  KSPM FE UNY mengadakan kompetisi permainan kartu yang disebut Stocklab Competition. Kompetisi ini bekerjasama dengan First Asia Capital Sekuritas dan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan adanya acara ini, diharapkan peserta dan pihak yang terlibat lebih mengenal tentang dunia saham.

Dalam sambutannya, Ketua KSPM FE UNY menyampaikan bahwa ia mengharapkan agar peserta lebih mengetahui tentang permainan kartu ini dan untuk menjalin silaturahim antara peserta Stocklab Competition yang kebanyakan mereka adalah pengurus KSPM di universitas masing-masing dengan para pengurus KSPM FE UNY. 

Stocklab sendiri merupakan permainan kartu yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bisa digunakan tidak hanya untuk bermain tetapi juga untuk mengedukasi orang yang masih awam terhadap dunia investasi pasar modal. Dengan permainan ini juga bisa terlihat apakah seseorang lebih cocok menjadi seorang investor atau trader/ pedagang. Setiap pemain berlomba-lomba mengumpulkan aset dengan berinvestasi di beberapa sektor saham dan reksadana. Pemain dengan uang terbanyak di akhir permainanlah yang dinyatakan sebagai pemenang seperti dikutip dari laman stocklab.co.id

Setelah melakukan perlombaan dari babak I, II dan final, akhirnya peserta dari UPN Veteran Yogyakarta yaitu Deby Difta Wahyuni dinyatakan sebagai pemenang atau juara 1. Selanjutnya, Irfan Dewaditya Putra dari Universitas Gadjah Mada menjadi juara 2. Selain itu, ada Natalia Mentari Subroto dari STIE AUB Surakarta didapuk sebagai juara 3. Ketiga pemenang tersebut telah mengalahkan puluhan peserta lainnya dan berhak mendapat sejumlah uang dalam bentuk rekening saham.

ECONY Raih Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional MARSS #5

Tiga Mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Rifda Ayu Satriana (angkatan 2016), serta beranggotakan Anindya Muliawati (2016) dan Fajar Indra Prasetyo (2014) dan didampingI oleh Andreas Mahendro Kuncoro, Ph.D, berhasil meraih Juara 3 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) MIPA Road to Scientific Paper and Seminar (MARSS) ke-5. LKTIN MARSS #5 diadakan oleh Kelompok Studi Ilmiah MIPA Scientist (KSI-MIST) FMIPA UNY di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY pada hari Kamis-Minggu, 19-22 April 2018. Tema yang diusung oleh pihak penyelenggara pada MARSS #5 tahun ini yaitu “Aktualisasi Peran Pemuda dalam Pengembangan Potensi Lokal Melalui IPTEKS menuju Indonesia Emas 2045”.

Mengambil judul karya “ECONY (Encyclopedia Economy): Inovasi Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Berbasis Ultra Reality untuk Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA)”, Rifda dan kawan-kawan berhasil memperoleh juara ke-3 dari 15 finalis yang diundang untuk mempresentasikan karyanya. Setidaknya ada 9 universitas yang menjadi finalis dalam ajang ini yaitu Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) 2 tim, Universitas Brawijaya (UB) 2 tim, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 4 tim, Universitas Jendral Soedirman (UNSOED) 1 tim, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) 1 tim, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) 1 tim, Institut Pertanian Bogor (IPB) 1 tim, Universitas Sumatra Utara (USU) 1 tim, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) 1 tim.

Rifda dan kawan-kawan berhasil mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis ultra reality untuk mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA. Berawal dari Fajar anggota tim yang melihat permasalahan minimnya media pembelajaran ekonomi yang inovatif saat dia melakukan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT). Hal ini kemudian disempurnakan dengan ide pengintegrasian teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Speech Recognition. Munculah istilah Ultra Reality yang menjadi basis media pembelajaran ini.

“Media kami memiliki keunikan di antaranya, animasi AR yang muncul bisa dinikmati menggunakan VR box, dan siswa sebagai pengguna bisa melakukan interaksi dua arah dengan animasi kami sehingga memungkinkan siswa belajar lebih aktif menggunakan media pembelajaran kami,” ujar Rifda ketua Tim. Rifda menambahkan, adanya ECONY ini diharapkan bisa menciptakan suasana belajar ekonomi yang lebih menyenangkan.

Selain itu Rifda dan kawan-kawan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk berkarya dan mengharumkan nama UNY di kancah nasional. “Alhamdulillah, diberikan kesempatan untuk berkarya dan mengharumkan nama UNY di tingkat nasional, terimakasih kami haturkan kepada kedua orangtua, teman-teman, dan pihak-pihak yang telah membantu dalam proses persiapan hingga perlombaan dapat berjalan dengan baik.”

Adapun urutan perolehan kejuaraan yaitu Juara 1 UB, Juara 2 ITS, Juara 3 UNY, Juara Harapan 1 UNY, Juara Harapan 2 UB. Sedangkan Best Presentation dan Best Poster diperoleh IPB dan UNNES. LKTIN MARSS #5 ditutup dengan acara Seminar Nasional dengan pembicara Ranitya Nurlita (Founder and Project Director of ASEAN Reusable Bag Campaign), H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (Bupati Kulon Progo), dan Radyum Ikono, B.Eng., M.Eng. (Co-Founder Nanotech Indonesia/Nano Center Indonesia Group). (fadhli/fajar)

FE UNY RAIH JUARA I OLIMPIADE TEMILREG FOSSEI DIY

Dalam sebuah even bertajuk “Temu Ilmiah Regional FOSSEI (Forum Studi Silaturahmi Ekonomi Islam) regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertempat di FEB UGM, mahasiswa FE UNY meraih Juara I Olimpiade Temilreg FOSSEI DIY. Acara yang berlangsung pada 12-14 april 2018 ini diisi dengan serangkaian acara berupa seminar, olimpiade, debat, debat, LKTI, diskusi, sarasehan, dan juga gala dinner. Acara tersebut diadakan oleh  FOSSEI DIY setiap tahunnya.

Kali ini, UNY mengirimkan tim dari FE UNY yang beranggotakan tiga orang, antara lain: Isna Hidayati Fauziah (Pendidikan Akuntansi 2016), Retno Utaminingsih (Diksi 2017), dan Fahayu Vriristia (Diksi 2017). Tim UNY meraih gelar juara I setelah mengalahkan tiga finalis lainnya yang berasal dari UII, UIN, dan UMY. Tim dari FE UNY meraih menjuarai event cerdas cermat ekonomi. Acara yang diikuti oleh sejumlah 26 tim dari sembilan Pergurun Tinggi ini mengambil materi Ekonomi Islam dan Konvensional.

Motivasi keikutsertaan tim UNY dalam mengirimkan tim ke perlombaan ini ialah dalam rangka mengangkat branding Center of Islamic Economics (CIES) UNY agar lebih dikenal. Strategi anggota sebelum berangkat ke acara perlombaan ialah dengan memperdalam latihan dengan penguasaan materi yang berbeda-beda di tiap anggota. Dengan berhasil menguasai materi yang berbeda-beda inilah akhirnya, tim UNY berhasil meraih gelar juara. Tim CIES UNY yang masih sebatas Badan Semi Otonom di bawah UKMF Al Fatih FE UNY ini berjuang keras untuk menunjukkan yang terbaik.

Tujuan diadakan temilreg ini ialah mempererat tali silaturahim antar KSEI regional. “Kami merasa bersyukur karena bisa membawa nama baik almamater. Harapannya, tidak hanya bisa dalam teori tetapi juga bisa mengimplementasikan ilmu yang dimiliki dalam masyarakat. Kedepannya diharapkan kegiatan temu ilmiah bisa benar-benar menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah antar masing-masing KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam),” kata Isna, pengurus CIES.

Sekolah Ibukota Mulai Lirik Kampus di Daerah

Tiga sekolah dari daerah ibukota, SMA Cenderawasih 1 Jakarta, SMA Nusantara Plus Tangerang, dan SMK PGRI 1 Depok, mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam waktu yang bersamaan. Kamis (19/4) kemarin. Bagi ketiga sekolah tersebut, ini adalah kunjungan pertama mereka di UNY. Dengan membawa 210 siswa beserta guru pendamping, Kepala Sekolah SMA Nusantara Plus Tangerang Abdul Kholik berharap dapat membawa informasi berharga seputar penerimaan mahasiswa baru.

 

Senada dengan itu, ketua rombongan SMA Cenderawasih 1 Jakarta Dwi Susiyanti menuturkan bahwa para siswa diharapkan bisa memahami berbagai kampus yang ada di Indonesia. “Banyak kampus yang kualitasnya tidak kalah bahkan lebih bagus dari perguruan tinggi di ibukota,” terangnya.

Susiyanti menambahkan, guru-guru dari kampus pendidikan memang menunjukkan kinerja yang baik. “Salah satu guru favorit di sekolah kami juga merupakan lulusan UNY,” lanjutnya.

Dekan FE UNY Sugiharsono yang berkesempatan menyambut rombongan tersebut memberikan apresiasinya. “UNY dulu adalah kampus yang khusus mencetak keguruan dan salah satu dari eks IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) yang ada di Indonesia. Sejak 1999, UNY diberi kepercayaan menambah prodi-prodi non kependidikan,” urainya.

Selain Dekan, Kepala Laboratorium Administrasi Perkantoran Siti Umi Khayatun Mardhiyah juga menyambut kunjungan 58 siswa bidang keahlian Administrasi Perkantoran SMK PGRI 1 Depok di  bawah pimpinan rombongan Anung Diyono. Umi menyatakan, Laboratorium Administrasi Perkantoran di FE UNY kerap menjadi tempat praktik dari berbagai pihak, mulai dari sekolah, musyawarah guru mata pelajaran, hingga perguruan tinggi yang merasa fasilitasnya belum memadai. (fadhli)

Penting, Guru Berbekal Teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, sumber daya manusia dituntut menyesuaikan diri. Tak terkecuali para guru, yang diharapkan mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi zamannya kelak. Demikian disampaikan Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sukirno pada acara Percepatan Tugas Akhir bagi Jurusan Pendidikan Akuntansi, kemarin. Acara diikuti sebanyak lebih dari 40 mahasiswa S1 Program Studi (prodi) Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi serta beberapa dosen di lingkungan prodi.

Sukirno melanjutkan, kini profesi semakin berkembang. Setiap orang harus mau mengembangkan diri masing-masing sesuai bidang keahliannya. “Selain itu, kuasai Bahasa Inggris karena persaingan kita kelak bukan hanya dengan dalam negeri. Bukan hanya jadi seorang guru biasa, tetapi bekali diri dengan teknologi,” tambahnya.

Ketua Jurusan Indah Mustikawati dan Ketua Prodi Akuntansi Denies Priantinah turut menjadi pemateri dalam kesempatan ini. Para mahasiswa juga diperkenalkan dengan sistem pembimbingan tugas akhir online. Mulai dari pengajuan proposal hingga proses bimbingan dapat tercatat di sistem online sehingga mempermudah kedua pihak dalam pencatatan administrasi. (fadhli)

Guru Perlu Kembangkan Profesi

Fakultas Ekonomi menjalankan kerjasama kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan SMK Negeri 1 Godean. Kegiatan ini dimulai pada Rabu, 11 April 2018. Kegiatan yang bertajuk “PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SMK NEGERI 1 GODEAN” tersebut diawali dengan Sambutan dari Kepala Sekolah (Agus Waluyo). Kepala Sekolah menyampaikan bahwa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PerMenPAN-RB) No. 16 / 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru diharapkan melakukan pengembangan profesi berkelanjutan melalui pembuatan karya tulis ilmiah (KTI) di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya di mana KTI berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelasnya.

Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Ketua Pengabdi Djazari, dalam pidato sambutannya, Djazari menyampaikan, “Terimakasih atas kerjasama antara FE UNY dengan SMK Negeri 1 Godean. Kegiatan Pengabdian ini berbasis output, di mana untuk hari ini targetnya adalah semua peserta harus sudah memiliki masalah dan judul PTK,”  kata Djazari, saat memberikan Ruang Aula SMK Negeri 1 Godean.

Sesuai dengan yang disampaikannya sasaran output pada kegiatan di hari pertama tercapai, yakni setiap guru sudah memiliki masalah yang akan diteliti dalam judul PTK-nya. Peserta antusias mengikuti kegiatan dan setiap mereka menyampaikan rencana PTK-nya. Pendamping memberi arahan dan memimpin diskusi di setiap kelompok.

Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta Guru SMK N 1 Godean. Agar acara berlangsung lancar dan setiap guru mendapatkan pendampingan yang tepat, ke-28 peserta tersebut kemudian dibagi ke dalam empat kelompok untuk dilakukan diskusi yang lebih mendalam antar kelompok, setiap kelompok didampingi oleh seorang dosen.

Kegiatan ini sesuai dengan amanah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Pendidik profesional melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tuntutan standar nasional pendidikan.

Kegiatan pengabdian ini sangat relevan dengan Bab IV Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Tujuan Rencana Strategis (Renstra) UNY tahun 2015-2019 nomor 3 yaitu terwujudnya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan pertama ini selesai pukul 16.30 WIB dan akan dilanjutkan pada 2 Mei 2018. Tergabung dalam acara ini Tim pengabdi dari FE UNY an: Drs. M. Djazari, M.Pd, Dra. Sukanti, M.Pd.,  Dr. Siswanto, M.Pd., Endra Murti Sagoro, M.Sc.,  dan Eka Ary Wibawa, M.Pd. Ketua Tim Pengabdi : Drs. M. Djazari, M.Pd Kepala Sekolah : Drs. Agus Waluyo, M.Eng. (Mutaya Saroh)

Praktik Perkantoran SMK N 1 Cilacap di FE UNY

SMK N 1 Cilacap dan SMA N 1 Kroya berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY di waktu yang terpisah beberapa waktu lalu. SMK N 1 Cilacap yang membawa siswa-siswi keahlian Administrasi Perkantoran berpraktik di Laboratorium yang dimiliki FE UNY, terutama di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Sementara SMA N 1 Kroya mengajak para siswanya untuk mengenal kampus FE UNY secara lebih dekat, Kamis (22/3) lalu. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan II Nurhadi beserta beberap dosen di lingkungan FE UNY.

Pimpinan rombongan SMA N 1 Kroya Tunggu Biyarti menuturkan kegiatan ini sangat ditunggu para siswa. “Harapannya, kunjungan UNY bisa memotivasi para siswa agar melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Dengan mengenalkan FE UNY secara langsung, siswa bisa mendapatkan gambaran informasi dunia perkuliahan dan seputar seleksi penerimaan, sehingga bisa mempersiapkan diri lebih baik,” urainya.

Pada kesempatan lainnya, para siswa-siswi SMK N 1 Cilacap mengikuti kegiatan praktik di beberapa laboratorium. Di bawah bimbingan para dosen pengampu Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, mereka mendapatkan pelatihan singkat tentang berbagai hal menyangkut administrasi perkantoran.

Di Lab. Simulasi Perkantoran, para siswa mengalami langsung praktik yang biasa terjadi di sebuah perusahaan. menjadi direktur, sekretaris, hingga penerima tamu. Laboratorium Simulasi Perkantoran menyediakan fasilitas yang dirancang sedemikian rupa mendekati tata letak sebuah kantor yang standar. Dengan demikian, para praktikan dapat mempelajari secara rinci berbagai proses administrasi yang bisa terjadi di perusahaan. (fadhli)

Kualifikasi Internasional Perluas Jaringan

Dewasa ini, kualitas seorang tenaga kerja bisa dilihat salah satunya melalui gelarnya. Namun hal ini tak cukup di tengah perkembangan dunia yang semakin menyatu ini. Seorang tenaga kerja, misalnya seorang akuntan, juga mesti memiliki jaringan yang membuat dia terhubung dengan perkembangan bidang ilmunya sendiri. Jaringan itu umumnya berupa asosiasi atau ikatan. Dengan bergabung dalam ikatan profesi yang sebidang, seorang akuntan menjadi lebih profesional jika dibandingkan hanya mengandalkan gelarnya saja.

Demikian dipaparkan perwakilan Certified Practising Accountant (CPA) Australia, Reza Havies dalam Kuliah Umum (Studium Generale) di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (20/3) kemarin. Reza menuturkan, CPA Australia adalah ikatan akuntan profesional yang berdiri di Australia pada 1886. “CPA Australia punya 19 kantor di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, hingga Inggris,” terangnya.

Reza melanjutkan, CPA Australia memberikan banyak keuntungan bagi akuntan. “Seperti halnya IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), CPA Australia menjadi wadah bagi akuntan profesional. Dengan bergabung di CPA Australia, akan terbuka peluang untuk memperluas jaringan dengan akuntan dari berbagai negara,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, Rr. Indah Mustikawati juga mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi keilmuannya. “Barangkali selama ini mahasiswa hanya mengenal Public Accountant sebagai akuntan profesional. Dengan studium generale ini, kita akan mengetahui lebih jauh CPA sebagai akuntan profesional,” ucap Indah.

Menurut Reza, kualifikasi internasional membuat hasil kinerja seorang akuntan lebih dihargai dan diakui, tidak hanya tingkat nasional, bahkan internasional. “Saat ini, akuntansi bukan hanya soal angka, tapi perusahaan juga mencari akuntan yang memiliki keterampilan strategis, seperti kepemimpinan, atau kemampuan analisis pasar. Keberadaan program, software, dan artificial intelligence menuntut akuntan meningkatkan keterampilan. Fungsi kecerdasan buatan adalah untuk membantu kita dalam bekerja, bukan menggantikan,” urai Reza yang menjadi Country Manager and Chief Representative CPA Australia di Indonesia.

Business Development Manager CPA Australia Arya Lukito menegaskan perlunya seorang akuntan berkualifikasi internasional. “Kualifikasi internasional menuntut akuntan untuk menguasai standar internasional. Dengan demikian, hasil analisa dan keputusannya akan lebih diakui dan dipertanggungjawabkan,”

Arya menambahkan, dengan anggota lebih dari 160 ribu orang, CPA Australia merupakan jaringan yang kuat. “Anggota kami mulai dari sektor industri, praktisi, hingga akademisi. Setiap akuntan bisa menjadi anggota CPA Australia, dengan terlebih dulu mengikuti program-program CPA. CPA Australia juga bekerja sama dengan IAI. Anggota IAI yang mengambil program CPA Australia bisa mempersingkat waktu tempuh programnya,” jelas Arya. (fadhli)

Sistem Online Bukan Pengganti Bimbingan Manual

Peralihan dari luring ke daring makin gencar. Era disrupsi salah satunya ditandai dengan berkembangnya teknologi secara pesat. Kesadaran akan kepedulian lingkungan yang meningkat serta teknologi online yang mulai menggeser offline melahirkan inovasi paperless di banyak bidang, tak terkecuali perguruan tinggi. Setelah sejak lama mengembangkan kuliah online, kini pembimbingan tugas akhir juga bisa dilakukan secara daring. Demikian Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sugiharsono sampaikan di hadapan 150 mahasiswa FE dari D3 Kampus Wates, Kamis (15/3) kemarin.

Sugiharsono melanjutkan, dengan adanya fasilitas pembimbingan online dari UNY, mahasiswa D3 di Kampus Wates akan lebih mudah mengatur waktu. “Tidak perlu repot-repot pergi ke kampus pusat di Karangmalang. Cukup lewat komputer atau bahkan ponsel pembimbingan bisa dilakukan,” terangnya.

Pemateri pelatihan dari Pusat Komputer (Puskom) UNY, Aam Abraham Siang menegaskan bahwa sistem online ini diciptakan untuk memudahkan mahasiswa UNY dalam melakukan bimbingan tugas akhir. “Tetapi sistem ini bukanlah pengganti bimbingan offline. Mahasiswa juga tetap harus menemui dosen secara manual. Sistem bimbingan online sifatnya membantu dalam pencatatan. Dengan melakukan sistem bimbingan online, semuanya akan dicatat oleh sistem. Sistem ini bisa diakses dari mana saja, baik melalui laptop maupun smartphone,” terang Aam.

Untuk mengakses menu pembimbingan online, para mahasiswa dipandu oleh beberapa admin puskom dalam membuka menu-menu di sistem. Sistem tersebut memungkinkan para mahasiswa dan dosen berinteraksi sehingga proses pembimbingan dapat berjalan lancar dan tetap tercatat secara administratif. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pengelola UNY Kampus Wates Bambang Saptono. (fadhli)

SMA Darul Ulum 2 BPPT Jombang Pelajari Saham di UNY

Jiwa kewirausahaan hendaknya dimiliki oleh para pemuda di masa sekarang. Jumlah wirausahawan yang meningkat pada selanjutnya akan memperbaiki tingkat perekonomian bangsa tersebut. Untuk itu, penting untuk memupuk jiwa kewirausahaan sedini mungkin. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sugiharsono saat menyambut kunjungan 60 siswa beserta guru pendamping SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang, Selasa (6/3) lalu.

SMA Darul Ulum 2 yang dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan (Waka Humas) Nurul Lailis merupakan sekolah yang berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang. “Setahun yang lalu kami sudah berkunjung di sini. Sekarang kami ajak kembali para siswa supaya lebih paham lagi mengenai informasi seputar penerimaan mahasiswa baru. Mereka juga sudah menggali berbagai informasi melalui dunia maya,” terangnya.

Para siswa tampak antusias memberikan pertanyaan. Tidak hanya seputar penerimaan mahasiswa baru, seorang siswa bahwa bertanya tentang sistem ekonomi. Menanggapi pertanyaan tersebut, Dekan menerangkan bahwa ekonomi saat ini masih belum menyejahterakan rakyat kecil. “Kekayaan alam sebanyak 80% masih dinikmati oleh 20% penduduk Indonesia karena masih menggunakan sistem ekonomi liberal, meskipun dari sisi tertentu ekonomi Indonesia sudah bagus,” urainya.

Nurul Lailis berharap agar kunjungan ini bisa memotivasi para siswa. “Dengan berkunjung ke UNY, para siswa diharap bisa meniru semangat akademik yang ada di sini dan membawa pulang untuk diterapkan di sekolah nanti,” tambahnya.

Para siswa dan siswi juga mengenal lebih jauh seputar dunia saham dengan mengunjungi Laboratorium Bursa Saham di FE UNY. Mereka diperkenalkan dengan berbagai istilah dan proses yang bisa dilakukan melalui aplikasi bursa saham yang tersedia di laboratorium. (fadhli)

Pages