SEMARAK OFFICE DAY 2017

Office Day yang diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Adminstrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY telah terlaksana dengan baik pada Sabtu, (2/17) di Auditorium FE UNY. Seperti yang disampaikan oleh Yudha Pria Wibawa selaku ketua panitia, “Saya bangga karena ternyata acara Office Day mendapat sambutan yang cukup antusias dari peserta lomba dan seminar. Meskipun, even ini hanya diselenggarakan oleh kepanitian kelas untuk memenuhi tugas kuliah praktek Manajement Event yang diampu oleh Ibu Chusnu Syarifa Diah Kusuma.”

“Acara Seminar dan Lomba Office Day ini diikuti kalangan mahasiswa/i se-DIY-Jateng. Acara dimulai dari pukul 08.00 dan diawali oleh Seminar bertema “Menyongsong Era Digital melalui Otomatisasi Perkantoran” yang dibawakan oleh 2 pembicara yaitu Hendranti Wisnu Saputro, S.T., M.Sc., kepala seksi Integrasi Pengembangan Sistem Informasi (DSSDI) UGM dan Dr. Sutirman, M.Pd., beliau merupakan Pengurus Asosiasi dan Praktisi Administrasi Perkantoran Indonesia,“ ujar Siti Ngudiyati selaku seksi acara.

“Seminar ini juga dipandu oleh moderator yang merupakan Finalis Putri Muslimah Indonesia tahun 2015 yaitu Erma Diah Putri Nugrahanti. Setelah seminar selesai pada pukul 10.30 WIB, acara dilanjutkan dengan perlombaan Grooming dengan tema Modern Office Style dan English Public Speaking dengan tema “The Existence of Office in the Digital Era”. Perlombaan dibuka dengan penampilan peserta English Public Speaking kemudian dilanjutkan penampilan Grooming secara berselang-seling. Dewan juri terdiri dari Indra Gunawan, S.Pd dan Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma, S.A.B., M.Si sebagai juri grooming serta Dewi Nurul Lailatun Mubarokah, S.Pd dan Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma, S.A.B., M.Si sebaga juri English Public Speaking. Acara perlombaan selesai pada pukul 12.30 dan dilanjutkan dengan hiburan band accoustic dari D’Rangers dan KP Coustic, serta beberapa penampilan dari peserta yang menyumbangkan lagu,” Siti menambahkan.

 Acara diakhiri dengan pengumuman lomba, untuk lomba Grooming; Best Costume diraih oleh Alfan Kurniawan dari STTNAS, Juara III diraih oleh Nur Aini Gita Sari dari Prodi P. ADP –FE  UNY, Juara II diraih oleh Utari Retno Tejowati Rumpoko dari STTKD, dan Juara I diraih oleh Shabrina Darayanti dari Prodi P. ADP –FE UNY sedangkan untuk lomba English Public Speaking; Best Speaker diraih oleh Akhmalia Miftachul Ulung dari UMY, Juara III diraih oleh Yuli Suryaningsih dari  FBS UNY, Juara II diraih oleh Teguh Wicaksono dari Prodi P. ADP –FE UNY, dan Juara I diraih oleh Imelda Bella Megadihas dari Universitas Sanata Dharma. Masing-masing pemenang memperoleh Trophy, uang pembinaan, piagam penghargaan, dan merchandise dari Mazaya Cosmetic dan Jolie. “Acara ini disponsori oleh Spesial Sambal (SS), Gudeg Mbarek, Yusuf Fotocopy, Jolie, Kopma UNY, Mazaya, Elita Kerudung, Movie Box, dengan media partner Limuny dan Magenta Radio,” Yudha menambahkan. (Evntz/Cs)

Kunjungan SMK N 1 Semen Kediri ke FE UNY

Kurang lebih sebanyak 100 siswa jurusan Akuntansi SMK N 1 Semen Kediri yang didampingi oleh Waka Humas Sunaryo dan beberapa guru mengadakan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (13/12) lalu. Kunjungan ini dimaksudkan agar para siswa lebih termotivasi untuk melanjutkan studi. Tidak lagi terpancang pada keharusan untuk bekerja bagi lulusan SMK. Sunaryo mengatakan, “SMK N 1 Semen, Kediri merupakan sekolahan yang ada di pinggiran Kediri dan baru dua kali meluluskan, bahkan ruangnya pun baru satu sehingga proses belajarnya harus bergantian dengan siswa SMP.”

Setelah mendapat penjelasan mengenai jurusan Akuntansi, siswa-siswi  SMK N 1 Semen, Kediri dibawa ke laboratorium-laboratorium akuntansi di FE UNY.

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh beberapa guru SMK tersebut kepada Sekretaris Jurusan Dhyah Setyorini, M.Si., terkait tes-tes untuk masuk Jurusan Pendidikan Akuntansi, yang nantinya diharapkan lulusan-lulusan dari SMK N 1 Semen, Kediri dapat melanjutkan di Jurusan Pendidikan Akuntasi FE UNY. (mag/fadhli)

Perhatian Lebih untuk Mahasiswa Bidikmisi

Rabu (13/12) mahasiswa bidikmisi FE UNY mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang diselenggarakan oleh pihak FE UNY, di ruang Auditorium FE UNY diikuti oleh mahasiswa bidikmisi angkatan 2014, 2015, 2016, dan 2017. Acara ini dipandu oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Sukirno, M.Si.,Ph.D. serta didampingi para ketua program studi di lingkungan FE UNY. Bidikmisi adalah program dari pemerintah RI untuk membantu mengentaskan kemiskinan melalui bantuan pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

Acara diawali dengan sambutan dari Prof. Sukirno, M.Si.,Ph.D. beliau mengatakan, “kalau mahasiswa Bidikmisi ada masalah dengan studinya, mestinya semua [memberikan perhatian], tapi untuk Kajur dan Kaprodi harus memberikan perhatian yang lebih, untuk dicek semuanya kurang apa. Misalnya, ‘Pak, saya ga punya sepeda.’ ‘Pak, kos saya jauh padahal saya jalan.’ Kalau zaman dulu sebagus sekarang mungkin saya juga senang. Nah sekarang untuk adik-adik mungkin bisa disampaikan ke Kaprodinya. Kalau ada Bidikmisi yang misalnya saja, ‘Pak, saya ‘kan gak punya laptop padahal tugas banyak,’ ‘Pak saya gak punya sepeda padahal lokasi saya agak jauh.’ Silahkan sampaikan ke saya, mungkin ada satu dua orang yang bisa kita bantu, kita sudah bantu lima orang penerima Bidikmisi dari berbagai fakultas di UNY. Jadi kita belikan sepeda atau belikan laptop, tapi second.”

Sukirno melanjutkan, “Ada banyak afirmasi untuk mahasiswa S-1 kurang mampu, jika pandai dan aktif berorganisasi maka akan mendapatkan beasiswa LPDP. Beasiswa tersebut bisa digunakan untuk meneruskan studi di luar negeri atau dalam negeri. Di FE ada dua mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri, yaitu di Australia dan Jepang. Namun, kebanyakan mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di dalam negeri.”

“Pada jenjang D-3, jika pada semester 2 tidak mencapai 15 SKS dan IPK tidak mencapai 2,5 maka dilakukan evaluasi belajar, sedangkan untuk S-1 pada semester 3 SKS yang diambil tidak memenuhi jumlah SKS yang sudah ditentukan maka mahasiswa tersebut akan dibimbing,” lanjutnya.

Beasiswa bidikmisi akan dicabut apabila mahasiswa yang bersangkutan terlibat kasus kriminal, cuti, menikah, mengundurkan diri, dan meninggal dunia. Empat point pertama mewajibkan mahasiswa penerima bidikmisi untuk mengembalikan uang bidikmisi yang sudah diterima sebelumnya, sedangkan jika meninggal dunia tidak perlu mengembalikan dan bidikmisi akan dialihkan ke mahasiswa lain. (mag/fadhli)

SMAS Kartika VIII-1 Jakarta Live In ke FE UNY

SMAS Kartika VIII-1 Jakarta melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Kurang lebih sebanyak 100 siswa mulai dari kelas X dan kelas XI beserta kepala sekolah dan beberapa guru yang ikut serta dalam kegiatan kunjungan ke FE UNY, Selasa (12/12) kemarin. Rombongan disambut oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono di ruang Auditorium FE UNY beserta beberapa staf di lingkungan FE UNY. Rombongan mendapatkan pemaparan singkat mengenai universitas dan fakultas serta jalur-jalur penerimaan mahasiswa baru.

Drs. Dulmanan selaku kepala sekolah mengatakan, tujuan diadakannya live in ini yaitu, “kami ingin memberikan live skill ke anak-anak supaya tidak hidup di awang-awang karena mereka harus membumi. Diharapkan kelas X dan XI yang akan menginjak ke kelas XII sudah memiliki gambaran kira-kira perguruan tinggi mana yang mereka pilih di luar Jakarta, barangkali ada korelasi dengan kunjungan di UNY ini.”

Selain kunjungan kampus, SMAS Kartika VIII-1 Jakarta juga mengadakan kunjungan ke desa-desa wisata seperti Desa Gabugan, Turi, Sleman dan Desa Cibodas, Lembang, Bandung. “Kegiatan live in ini sudah berjalan untuk yang ketiga kalinya. Setiap tahunnya tujuan atau tempat yang dijadikan sasaran kunjungan berbeda-beda agar siswa tidak merasa monoton dengan kunjungan yang hanya dilakukan di tempat itu saja,” imbuhnya.

SMAS Kartika VIII-1 Jakarta merupakan sekolah di bawah yayasan milik TNI-AD yang tersebar di seluruh Indonesia. Yayasan Kartika Jaya dipusatkan di Balai Kartini Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ketua yayasan selalu dijabat oleh istri kepala staff TNI-AD secara turun-temurun.

“Harapannya, kunjungan ini membuka wawasan anak didik kami supaya tidak seperti katak dalam tempurung, supaya mereka menangkap dunia begitu luasnya, bahwa pendidikan yang bermutu, maju, dan hebat tidak hanya di Ibu Kota dengan sentranya Universitas Indonesia (UI) yang ada di Jakarta. Kemudian diharapkan pula hasil dari program live in dan kunjungan kampus, lulusan SMAS Kartika VIII-1 Jakarta nantinya tidak hanya melanjutkan pendidikan di Ibu Kota saja melainkan dapat melanjutkan pendidikan di luar kota,” pungkasnya. (mag/fadhli)

Kunjungan Kampus Agenda Tahunan SMA N 6 Bandar Lampung

Siswa SMA N 6 Bandar Lampung melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (11/12) lalu. Sebanyak 144 siswa dari bidang IPA dan IPS beserta guru pendamping diterima oleh Dekan FE Dr. Sugiharsono, M.Si. UNY menjadi salah satu lokasi kunjungan siswa SMA N 6 Bandar Lampung dalam program rutin tahunan untuk memberikan wawasan, motivasi, dan pemikiran yang luas tentang dunia pendidikan.

Rosiana, M.Pd selaku pimpinan rombongan sekolah mengatakan, “kunjungan SMA N 6 Bandar Lampung ke Universitas Negeri Yogyakarta sudah yang kedua kalinya. Kegiatan kunjungan kampus ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya.”

“Kami ke Universitas Negeri Yogyakarta ini sudah yang kedua kali, kesan dan pesan di sini sangat baik apalagi ini termasuk universitas yang sangat berkualitas. Kali ini untuk tujuan pendidikan, kami sangat antusias,” ujar Erdalena selaku panitia kunjungan kampus.

Sugiharsono mengutarakan rasa terima kasih karena telah menyempatkan waktu untuk anak-anak sudah berkunjung ke FE. Sugiharsono berharap pertemuan ini membawa impact yang positif bagi kedua belah pihak. (mag/fadhli)

Sekolah Berbasis Pesantren Berkunjung ke FE UNY

Senin (11/12) sejumlah siswa dari SMK Budi Utomo Jombang melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, kunjungan ini merupakan kunjungan yang keempat kali. Sebanyak 92 siswa dari bidang keahlian Akuntansi beserta guru pendamping diterima oleh Sekretaris Jurusan Akuntansi Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. beserta beberapa dosen Jurusan Akuntansi FE UNY. SMK Budi Utomo Jombang merupakan sekolah yang berbasiskan pondok pesantren, sehingga lulusan SMK Budi Utomo memiliki keluasan wawasan dalam ilmu pengetahuan (IPTEK) dan pembekalan keimbangan juga ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diharapkan dapat menjadi pelopor wirausaha dan membuka lapangan kerja dengan ditunjang bekal keagamaan.

Edy Waluyo, S.Pd. salah seorang guru pengampu bidang keahlian Akuntansi memberi sambutan sebagai perwakilan dari SMK Budi Utomo Jombang. Edy mengatakan, “kunjungan ke berbagai kampus ini merupakan kunjungan yang keempat, ke UNY ini sudah yang kedua kalinya.”

Menurut Edy salah satu faktor yang melatarbelakangi SMK Budi Utomo Jombang melakukan kunjungan ke UNY yaitu untuk memotivasi siswa untuk melanjutkan kuliah dan mempelajari bisnis center yang ada di prodi Akuntansi, pun untuk memperdalam pengetahuan siswa serta memotivasi siswa untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.

Diana Rahmawati, S.E., M.Si. selaku kepala laboratorium komputer FE UNY mengatakan,  “Terimakasih atas kunjungan SMK Budi Utomo Jombang ke FE UNY dan juga mengucapkan selamat datang dan mohon maaf karena sambutan yang kami berikan sederhana dan berkesan seadanya. Tetapi tidak dilihat dari segi penyambutan karena tujuan adik-adik ke sini untuk mencari informasi ke FE khususnya Jurusan Akuntansi dan mendapatkan gambaran umum tentang akuntansi.” (mag/fadhli)

RAPAT KERJA ASPROPENDO 2017 DI FE UNY

Lebih dari 60 perwakilan perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi Profesi Pendidik Ekonomi Indonesia (ASPROPENDO) melakukan Rapat Kerja Nasional di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (27/11) lalu. Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono yang juga menjabat Ketua ASPROPENDO pada periode ini memimpin jalannya rapat serta didampingi Dewan Pakar ASPROPENDO Prof. Dr. Ady Soejoto. Beberapa program kerja dan rencana kegiatan setahun kedepan menjadi topik pembahasan. Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok sidang.

Dalam sambutannya, Sugiharsono menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi profesi pendidik ekonomi di Indonesia.”Terutama terkait dengan masa depan alumni. Kebutuhan guru di masa akan datang di hampir semua mata pelajaran semakin sedikit. Oleh karena itu, para mahasiswa harus dibekali ilmu kewirausahaan,” terangnya.

“Selain itu, Kemendikbud juga mengarahkan untuk banyak membentuk sekolah vokasi. Nantinya, guru mungkin bisa diambil langsung dari sekolah vokasi. Sedangkan jurusan yang kependidikan bisa menyusul melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG),” imbuh Sugiharsono.

Ady Soejoto menambahkan, kurikulum pendidikan ekonomi harus disesuaikan supaya bisa memberikan keterampilan yang diperlukan bagi lulusan. “Perlu disusun mata kuliah core S1 Pendidikan Ekonomi yang sama antar perguruan tinggi,” tukas guru besar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.

Para peserta juga membahas persiapan seminar internasional dan nasional tahun depan, penulisan bahan ajar, serta publikasi jurnal pendidikan. (fadhli)

FE UNY Ajak Peduli Pantai

Kebudayaan bukan hanya soal seni pertunjukan. Tetapi segala hal yang menjaga kelestarian alam semesta. Dalam kebudayaan Jawa, ada konsep Tri Hita Karana. Konsep ini mengharuskan manusia menjaga keharmonisan antara manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan sesamanya. Akhir-akhir ini, kita dikejutkan dengan fenomena alam yang meresahkan. Tak bisa disangkal, hal ini juga disebabkan sebagiannya karena ulah manusia sendiri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo Untung Waluyo dalam acara Bersih-Bersih Pantai di Pantai Glagah Kulonprogo, Minggu (03/12) lalu.

Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa D3 Sekretari “Society of Secretary” (SOS) Fakultas Ekonomi (FE) UNY sebagai praktik mata kuliah Event Organizer yang diampu oleh dosen Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma. Dalam sambutannya, Chusnu mengungkapkan acara ini merupakan acara kelas sekaligus sosial. “Semoga berguna bagi masyarakat. Selain itu, semoga menambah softskill para mahasiswa. Ini bekal yang penting bagi mahasiswa; bagaimana membuat proposal yang menarik, lobbying, negosiasi, dan lain-lain,” ujar Chusnu.

Ketua Pengelola Pantai Glagah Badri memberikan apresiasinya terhadap kepedulian kampus. “Ini menjadi inspirasi bagi anggota paguyuban dalam menjaga kebersihan dan keindahan pantai,” terang Badri.

Diikuti oleh lebih dari 80 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi serta masyarakat setempat, para peserta membersihkan kotoran-kotoran dan sampah di sejumlah tempat di Pantai Glagah. Dalam acara yang didukung oleh Kementerian Agama DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata Kulonprogo, dan Dinas Kebudayaan Kulonprogo ini, para peserta dihadapkan tantangan pantai yang baru saja terkena siklon Cempaka sepekan sebelumnya. Hal ini tampak dari bangkai pohon dan tanaman yang memenuhi garis pantai dan sejumlah kios pedagang yang tergenang air dari laguna.

Para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan berlomba untuk mengumpulkan sampah terbanyak. Dalam membersihkan pantai, rombongan juga dibantu oleh Paguyuban Warga Terdampak Bandara Pantai Selatan (Patra Pansel). Acara juga diramaikan oleh seni pertunjukan Jathilan oleh Sanggar Seni Tanjungsari serta bazaar dari para pihak pendukung acara. (fadhli)

FIA UI dan FE UNY Diskusikan Pendidikan Vokasi

Sebanyak enam orang dosen dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia berkunjung ke FE UNY, Senin (27/11) lalu. Rombongan ini dipimpin oleh dosen Ilmu Administrasi Negara Drs. Moh. Riduansyah Anza, M.Si. Dalam sambutannya mengawali pertemuan dengan dosen-dosen dari Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY, Riduansyah menyatakan bahwa kunjungan dimaksudkan untuk mengetahui kurikulum dan proses perkuliahan yang ada di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY.

“Selain itu, kami ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana FE UNY mengembangkan laboratorium administrasi perkantorannya,” terang Riduansyah.

Menyambut rombongan, Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY Joko Kumoro, M.Si menyatakan pendidikan vokasi saat ini memang tengah gencar untuk dikembangkan. “Oleh karena itu, kurikulum vokasi hendaknya disamakan agar bisa sejalan dengan permintaan pasar. Tim pengembangan dan penjaminan mutu dan kurikulum berperan penting di sini,” terang Joko.

“Untuk membekali lulusan dengan karakter yang kuat, kami mewajibkan para mahasiswa diploma di tahun pertamanya untuk tinggal di rusunawa (rumah susun mahasiswa). Setelah itu, mereka dibebaskan untuk tinggal di kos atau di rumah,” tambah Joko. (fadhli)

Personal Branding: Ketika IPK Tidak Lagi Utama

Kepercayaan diri adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki tenaga kerja profesional. Sebagian besar mahasiswa saat ini masih diliputi rasa kurang percaya diri saat menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, perlu semangat dan daya juang yang tinggi untuk mempersiapkan diri setelah kelulusan. Demikian disampaikan Wakil Dekan III Isroah, M.Si. dalam sambutannya membuka Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode November 2017, Rabu (22/11) lalu. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 lulusan FE UNY yang diwisuda pada November ini. Dosen Program Studi Psikologi UNY Rosita Endang Kusmaryani, M.Si. dan Dosen Pendidikan Ekonomi Supriyanto, M.M. didaulat memberikan motivasi kepada para peserta.

Menurut Rosita, personal branding adalah bagaimana seseorang menciptakan penampakan luar diri kita dengan menggunakan skill, karakter, dan keunikan diri. “Semuanya dikemas menjadi sesuatu yang istimewa yang membedakan kita dengan orang lain. Personal Branding tidak sama dengan pencitraan,” tambah Rosita.

“Saat ini, IPK bukan lagi yang utama. Bahkan saat mencari kerja, tidak cukup hanya dengan mengandalkan profil kita dari universitas ternama, tetapi harus memiliki softskill yang handal dan mendukung dalam pekerjaan kita,” ujarnya.

Sementara Supriyanto menekankan pentingnya karakter yang kuat. “Milikilah cita-cita yang muluk, jangan yang biasa saja. Orang yang sukses adalah orang yang tuli, tidak mendengarkan perkataan orang lain yang cenderung negatif dan pesimis. Milikilah winning characters: komunikatif, proaktif, kooperatif, gigih, cerdas, dan etis,” terang dosen yang juga berwirausaha ini. (fadhli)

Pages