SDGs #17 Kemitraan

IISMA Bantu Persiapkan Mahasiswa Bersaing Global

Divisi Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) pada Kamis (18/01) menyelenggarakan Sosialisasi IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) 2024 melalui moda daring zoom meeting yang diikuti sebanyak 115 mahasiswa FEB UNY. Mahasiswa sangat antusias mengikuti acara sosialisasi yang menghadirkan narasumber Sekretaris Kantor Internasioanal UNY Prof. Anita Triastuti, M.A., Ph.D., Pradipta Aditya Putri mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Angkatan 2020 yang merupakan IISMA Awardee 2023 di KU Leuven Belgia serta Nuricha Fajariani mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2020 yang juga merupakan IISMA Awardee 2023 di Hanyang University Korea. Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi dan Usaha (RKSIU) FEB UNY Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. dan dimoderatori oleh Kadiv UUIK FEB UNY Arum Darmawati, M.M.

Sosialisasi ini untuk bertujuan untuk menyampaikan apa itu IISMA dan bagaimana prosedur untuk mengikuti kegiatannya. "Harapan kami tidak sekedar pengalaman di luar negeri namun memiliki kapabilitas secara internasional, serta mampu mempersiapkan diri kita untuk memiliki kemampuan menjadi orang yang memiliki daya saing yang bisa diperhitungkan tidak hanya di kancah Asia Tenggara tapi mendunia," demikian disampaikan Ani Widayati saat memberikan sambutan pembukaan.

Sedangkan Prof. Anita Triastuti menyampaikan bahwa IISMA adalah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendukung mahasiswa Indonesia dalam program mobilitas satu semester di universitas-universitas terkemuka dan industri-industri terpercaya di luar negeri.

Lanjut Prof. Anita Triastuti, IISMA menawarkan dua skema untuk mahasiswa, yaitu Sarjana dan Vokasi, yang membuka wawasan mahasiswa Indonesia terhadap keragaman akademik dan budaya internasional. “Mahasiswa menjalani program satu semester (4-6 bulan) di universitas luar negeri untuk belajar, mengenai budaya asing, dan melakukan kegiatan praktik untuk mengasah keterampilan mereka,” terangnya.

Sementara Nuricha dan Pradipta menyampaikan mengenai pengalaman saat mengikuti proses seleksi IISMA, mengapa memilih Hanyang University serta KU Leuven, Belgium dan berbagai pengalaman saat mengikuti perkuliahan serta memberikan motivasi dan semangat kepada para mahasiswa. (Ist)

FEB UNY Menjadi Host Kongres AFEBI ke-11

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) tahun ini mendapat kepercayaan untuk menjadi Host Kongres Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Seluruh Indonesia (AFEBI) ke-11. AFEBI beranggotakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari 80 perguruan tinggi di Indonesia. Adapun yang hadir pada kesempatan kali ini sebanyak 70 perguruan tinggi. Pelaksanaan kegiatan kongres AFEBI ke-11 terpusat di hotel Eastparc Yogyakarta pada Rabu-Kamis (29-30/11). Kongres AFEBI ke-11 mengangkat tema “Optimalisasi Peran Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi”. Rangkaian kegiatan dalam rangka Kongres AFEBI ke-11 di Yogyakarta tahun ini, pada hari pertama meliputi: Rapat Dewan Pengurus Nasional AFEBI; Workshop Mentorship Akreditasi Internasional; Forum Asosiasi Program Studi; dan Welcome Dinner. Sedangkan pada hari kedua diselenggarakan Seminar dan Forum Diskusi.

Rapat Dewan Pengurus Nasional AFEBI dipimpin langsung oleh ketua AFEBI periode tahun 2022-2025, yaitu Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, S.E., M.Si., CIPM. Selanjutnya acara workshop Mentorship Akreditasi Internasional memberikan pencerahan dan konsultasi bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang ingin mengajukan akreditasi internasional AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business). Mentor yang mendampingi workshop ini yaitu: Arief Wibisono Lubis, S.E., M.F.M., M.Sc., Ph.D. dan Yeshika Alversia, M.Sc. dari FEB UI, Mandra Lazuardi Ph.D., dan Dr. Yuanita Handayati dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.

Kongres kali ini juga menyelenggarakan forum Asosiasi Program Studi bidang ekonomi dan bisnis. Forum ini bertujuan untuk melakukan penyamaan persepsi terkait dengan pengembangan kurikulum dan meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik, riset dan pengabdian. Forum Asosiasi Program Studi dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: program studi Manajemen, program studi Akuntansi, program studi Ekonomi Pembangunan, program studi Ekonomi Islam, program studi Magister, dan program studi Doktor.

Selain agenda kegiatan yang bersifat ilmiah, pada hari pertama juga diselenggarakan acara Welcome Dinner bertempat di Rama Shinta Garden Resto Prambanan. Acara Welcome Dinner ini sekaligus menyaksikan pertunjukan sendra tari Ramayana, sebagai bentuk pengenalan budaya Jawa kepada para peserta kongres yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Agenda kegiatan hari kedua diawali dengan acara pembukaan kongres. Pada acara pembukaan kongres disampaikan laporan kegiatan oleh tuan rumah, yaitu Dekan FEB UNY, Dr. Siswanto, M.Pd., sambutan ketua AFEBI, Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, S.E., M.Si., CIPM., dan sambutan Rektor Universitas Negeri Yogykarta. Setelah pembukaan, kongres dilanjutkan dengan acara seminar nasional dan forum diskusi Pendidikan.  Seminar nasional kongres AFEBI ini membahas topik tentang upaya dan strategi pengembangan UMKM di Indonesia. Narasumber seminar berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; dan praktisi bisnis. Narasumber dari Kementerian Koperasi dan UKM diwakili oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Ir. Siti Azizah, MBA. Narasumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, diwakili oleh Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata. Sedangkan dari praktisi bisnis menghadirkan CEO Mboc Group, Handoko Hendroyono. (lina/isti)

FEB Unnes Pelajari Pengembangan dan Pengelolaan Laboratorium di FEB UNY

Sebanyak enam orang perwakilan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengunjungi FEB UNY, Rabu (1/11) lalu. Dipimpin coordinator laboratorium, Dr. Bestari Dwi Handayani, rombongan tersebut mengunjungi Departemen Pendidikan Administrasi FEB UNY. Rombongan FEB Unnes disambut Ketua Departemen Dr. Rosidah beserta para dosen. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai upaya studi banding pengembangan dan pengelolaan laboratorium.

Sebagaimana disampaikan Handayani, FEB Unnes masih berupaya melakukan berbagai hal agar laboratorium yang tersedia di FEB Unnes bisa diberdayakan sebagai fasilitas pembelajaran tidak hanya bagi mahasiswa FEB Unnes tetapi juga bagi masyarakat umum. “Oleh karena itu kami mengunjungi FEB UNY untuk bersama-sama melihat dan mempelajari pengelolaan di UNY,” terangnya.

Koordinator Laboratorium Pendidikan Administrasi Yuliansah, M.Pd. menyampaikan bahwa laboratorium di Pendidikan Administrasi sudah ada sejak 2010 saat FEB masih bersama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). “2012 sudah diluncurkan untuk umum. Selain mahasiswa, pangsa pasar kami adalah siswa SMK dan guru-guru,” katanya.

Yuliansah melanjutkan, di FEB terdapat laboratorium tingkat fakultas, tingkat departemen, dan tingkat program studi. “Laboratorium Simulasi Perkantoran contohnya digunakan untuk tempat praktik simulasi perkantoran serta tempat uji kompetensi administrasi perkantoran. Sementara itu, Laboratorium Teknologi Perkantoran sering digunakan sebagai tempat praktik untuk SMK, selain pernah digunakan oleh perguruan tinggi lain dan umum,” tambahnya. (fdhl)

BSI Institute Jajaki Kemungkinan Kerja Sama Riset dengan FEB UNY

Sebagai salah satu bank plat merah, Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berupaya bertumbuh dan berkembang, terutama dalam dunia perbankan syariah. Untuk itu, BSI memiliki satu lembaga tersendiri yang bernama 'BSI Institute' yang berfungsi sebagai think tank dan menangani berbagai riset, analisis, hingga pengembangan produk perbankan. BSI Institute secara rutin menerbitkan laporan triwulan hasil kajian internal yang diberi nama 'BSI Institute Quarterly'. Demikian dipaparkan Head of BSI Institute, Dr. Luqyan Tamanni saat mengunjungi FEB UNY bersama sejumlah perwakilan BSI Institute dan BSI Yogyakarta beberapa waktu lalu. Delegasi BSI diterima oleh tim perwakilan Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) FEB UNY yaitu Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. dan Eka Ary Wibawa, M.Pd.

Luqyan melanjutkan, BSI Institute tertarik untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. “BSI Institute ingin turut berkontribusi dalam pengembangan literasi ekonomi syariah selain juga mengembangkan produk perbankan syariah sendiri. Hal ini dilakukan melalui sejumlah langkah, yaitu saling berbagi informasi/data, joint research, dan literacy agenda yang meliputi publikasi penelitian bersama ataupun penyelenggaraan seminar/konferensi bersama,” urai Luqyan.Luqyan Tamanni dan Mimin Nur Aisyah

Mimin mengungkapkan bahwa meskipun FEB UNY belum memiliki program studi ekonomi islam/syariah, FEB UNY telah memiliki laboratorium perbankan syariah bernama Islamic Mini Bank (IMB). “IMB sudah berdiri sejak 2014 dan dijalankan oleh mahasiswa dan sudah memiliki nasabah dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di UNY serta sudah memiliki sejumlah produk perbankan,” urainya.

Sementara itu, Eka menyambut baik kunjungan dari BSI Institute ini. “Ada beberapa dosen kami yang memiliki ketertarikan dan bidang ilmu dalam ekonomi islam, industri halal, dan lainnya. Kerja sama dengan Lembaga seperti BSI Institute tentu memberikan peluang baru dalam pengembangan penelitian dan literasi ekonomi syariah,” tuturnya. (fdhl)

Hadapi Akreditasi, FEB Universitas Tadulako Lakukan Benchmarking ke FEB UNY

FEB UNY menerima kunjungan dari tim taskforce akreditasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad), Palu, beberapa waktu lalu. Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Umum, dan Sumber Daya FEB UNY beserta sejumlah pejabat dan tim taskforce Manajemen FEB UNY menerima tamu yang dipimpin oleh Ketua Jurusan Manajemen FEB Untad, Dr. Maskuri Sutomo, M.Si. Kunjungan ini sebagai persiapan bagi FEB Untad menghadapi proses akreditasi.

Maskuri menjelaskan maksud kedatangan timnya yang terdiri dari sekretaris jurusan, kaprodi D3 Pemasaran dan tim taskforce akreditasi. “Kami ingin mengetahui langkah-langkah yang ditempuh UNY dalam meraih akreditasi FIBAA dan selain itu juga menjajaki kemungkinan kerja sama dalam berbagai hal seperti visiting professor atau joint research,” terangnya.Foto Bersama Ali Muhson, Lies Endarwati, Arum Darmawati, Penny Rahmawaty, Maskuri Sutomo

Maskuri menambahkan, FEB Untad sudah melakukan beberapa hal yang diperlukan dalam mendukung akreditasi. “Kami sudah melakukan konferensi internasional, bahkan untuk mahasiswa. Selain itu, internasionalisasi juga diupayakan dengan kesepakatan joint research bersama kampus luar. Kami juga masih menuju unggul di LAMEMBA,” tambahnya.

Tim Taskforce Manajemen FEB UNY, Penny Rahmawaty, M.Si. menyampaikan bahwa FEB UNY memilih akreditasi FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) karena beberapa pertimbangan. “Tim penjaminan mutu menyarankan kami mengambil akreditasi FIBAA karena menggunakan standar pendidikan Eropa. FIBAA menggunakan Self Evaluation report yang diisi oleh program studi. Kemudian ada joint share yang diisi oleh fakultas dan universitas. Berkat kerja keras semua pihak, FEB UNY berhasil meraih akreditasi FIBAA, bahkan tanpa catatan,” urai Penny. (fdhl)

Benchmarking FEIS UIN Suska Riau ke FEB UNY

Rombongan dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau berkunjung ke FEB UNY beberapa waktu lalu. Rombongan dipimpin langsung oleh Dekan Dr. Hj. Mahyarni, M.M., dan didampingi sejumlah pejabat dan kaprodi. FEB UNY diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AKA), Wakil Dekan Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha, Koordinator Program Studi S1 Akuntansi, dan Unit Penjaminan Mutu FEB UNY. Sebagaimana disampaikan Mahyarni, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai hal yang dilakukan untuk menunjang akreditasi Lembaga.

“Kunjungan ini dalam rangka benchmarking tiga program studi kami yang akan diakreditasi. Kami ingin mengetahui bagaimana tata kelola, kurikulum, dan pengembangan-pengembangan yang dilakukan di FEB UNY,” urai Mahyarni.

Wakil Dekan AKA FEB UNY, Dr. Sutirman menerima dengan tangan terbuka rombongan dari Sumatra tersebut. “Mudah-mudahan bisa menjadi wasilah menjalin kerja sama dalam rangka pengembangan institusi masing-masing,” ujar Sutirman.

Dr. Siti Umi Khayatun Mardiyah dari Unit Penjaminan Mutu FEB UNY menegaskan, tantangan akreditasi tidak hanya untuk mendapatkan nilai semata. “Akreditasi tidak sekadar mengumpulkan informasi untuk menjawab kriteria-kriteria standar akreditasi, tetapi juga menjadi bagian kami untuk meningkatkan kualitas pengelolaan institusi,” terangnya.

Umi melanjutkan, FEB UNY telah mendapatkan sejumlah raihan akreditasi yang baik. “Sistem penjaminan mutu internal berjalan dengan baik. Kami selaku unit penjaminan mutu internal memetakan mana instrumen yang berbeda antara LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) dan BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi). Lalu kami dorong setiap prodi untuk melengkapi setiap instrumen,” tambah Umi. (fdhl)

Dibutuhkan Peran Dosen dan Alumni dalam Peningkatan Bidang Kemahasiswaan

Bidang Kemahasiswaan FEB UNY melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang beberapa waktu lalu. Rombongan dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEB UNY Dr. Sutirman, M.Pd. dan diikuti oleh para dosen pembimbing kemahasiswaan dan juga Kepala Layanan Administrasi dan perwakilan staf administrasi FEB UNY. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sumber Daya Prof. Dr. Amin Pujiati, M.Si., perwakilan pembimbing kemahasiswaan dan juga sebagian mahasiswa pengurus organisasi.

Dalam sambutannya, Agung Yulianto mengucapkan selamat datang kepada rombongan FEB UNY. “Kami berterima kasih kepada FEB UNY yang sudah memberikan kesempatan kepada kami beberapa waktu lalu untuk berkunjung. Setelah kunjungan itu kami terapkan rekomendasi yang kami dapatkan di sana. Di antaranya adalah apresiasi dan awarding kepada mahasiswa berprestasi,” urai Agung.

 Menanggapi Agung, Sutirman menyampaikan bahwa FEB UNY meyakini bidang kemahasiswaan FEB Unnes kini lebih maju. “Ini memang kunjungan balasan kami yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan prestasi mahasiswa di FEB UNY,” ujarnya.

Agung melanjutkan, FEB Unnes melalui bidang kemahasiswaan banyak menciptakan program-program untuk memajukan prestasi mahasiswa. “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi ujung tombak pusat-pusat pengembangan prestasi. Kami juga menyusun buku panduan pengembangan softskill untuk membantu mahasiswa berkembang sesuai potensi mahasiswa,” lanjutnya.

“Ada beberapa pola pengembangan. Yang pertama yaitu softskill dan karir, meliputi kewirausahaan, public speaking, dan career coaching. Yang kedua, prestasi mahasiswa berupa pendampingan mapres, dan penganugerahan prestasi. Yang berikutnya karakter dan kepemimpinan, meliputi studium general, lokakarya, dll.,” urai Agung.

Usai kunjungan, tim FEB UNY melakukan workshop pembinaan bidang kemahasiswaan yang dipandu oleh Endra Murti Sagoro, M.Sc. dan Yolandaru Septiana, M.Pd. Endra yang kerap menjadi pembimbing Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menyampaikan bahwa dosen berperan penting dalam peningkatan prestasi mahasiswa.

“Dosen semestinya bisa membantu mahasiswa untuk fokus berprestasi, memberikan motivasi dan inspirasi, memperkuat kompetensi mahasiswa, dan memberikan sumberdaya dan bimbingan,” terangnya.

Sementara Yolandaru membagikan sejumlah ide untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam berprestasi. “Agar prestasi mahasiswa optimal, tentu dibutuhkan peran dosen pembimbing, kebijakan kampus yang mendukung, dan adanya penghargaan bagi yang berprestasi. Mahasiswa juga bisa didorong untuk ikut lomba dengan beberapa cara, yaitu dengan inisiatif sendiri, atau ditunjuk oleh dosen, atau dilibatkan dalam penulisan artikel bersama dosen,” urai Yolandaru.

Selain itu, Yolandaru melanjutkan, peran alumni tak kalah pentingnya dalam membantu pembinaan kemahasiswaan. “Alumni adalah aset yang perlu diberdayakan, terutama yang semasa mahasiswa kerap berprestasi di berbagai lomba. Kampus tidak boleh putus komunikasi, terutama apabila dalam proses pendampingan atau bimbingan lomba. Mereka juga bisa dilibatkan dalam penulisan artikel bersama dosen, serta dihargai dengan honor atau fee yang sepantasnya,” ujar Yola. (fdhl)

PKKMB FEB UNY 2023: Compete as Global Citizen

New students from the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY experienced an Introduction to Campus Life for New Students (PKKMB) at the faculty level, last Thursday (10/8). Located in Pancasila Park, more than 1000 new students received explanations from the deans and other speakers regarding university life. This event was attended by the entire student board as well as department leaders. This annual occasion is an opportunity for the freshmen to get to know the faculty more closely, including various regulations and policies directly from the official source.

PKKMB 2023 at FEB UNY is the first to be held offline since the COVID-19 pandemic was declared in Indonesia. Dean of FEB UNY Dr. Siswanto welcomed this year's PKKMB "Make sure you get comprehensive information regarding curriculum, academics, and student affairs. The committee has worked well and welcomed you with hospitality," he explained.

Para mahasiswa baru serius mendengarkan narasumberMeanwhile, Sutirman as Vice Dean for Academic, Student and Alumni Affairs said that the faculty provides full support for students to reach their potential. "The faculty provides financial assistance to students who wish to participate in a competition, covering expenses from registration to accommodation and transportation. In addition to earning credits, undergraduate students are now required to accumulate points for their extracurricular activities in order to graduate. These extracurricular achievements can be converted into credit scores," explained Sutirman.

The Vice Dean for Research, Cooperation, Information Systems, and Business (RKSIU) and the Vice Dean for Planning, Finance, General Affairs, and Resources (PKUSD) also encouraged new students. “The PTNBH era requires us to adapt. Facilities and lecture buildings are improved continuously to enhance the quality of education," said PKUSD Vice Dean Dr. Ali Muhson. “The undergraduate study programs at FEB UNY are not only nationally but also internationally accredited. Therefore, as global citizens, we must be prepared to compete with international graduates. FEB UNY has collaborated with many campuses that offer international programs, creating numerous opportunities for students to participate," explained RKSIU Deputy Dean Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D. (fdhl)

ICEBESS & ACoMC 2023: Potensi dan Isu Etika di Balik Penggunaan AI

Sebanyak lebih dari 300 peserta menghadiri seminar internasional bertajuk International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science (ICEBESS) 2023 yang berbarengan dengan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2023. Bertindak selaku pembicara yaitu dosen dari Departemen Pendidikan Akuntansi Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., CA, CFP., dosen dari Universiti Malaya Malaysia Prof. Dr. Noor Ismawati Binti Jaafar, dan dari Nagoya University, Jepang, Frendy, Ph.D. Seminar juga dihadiri dosen, mahasiswa, dan perwakilan pejabat di lingkungan UNY. Seminar tahunan ini dibuka secara langsung oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO yang hadir secara daring. Seminar ini terselenggara atas kerja sama dengan sejumlah co-host seperti

Dalam sambutannya membuka acara, Sumaryanto mengucapkan selamat datang kepada peserta seminar. “Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kesempatan dan potensi untuk memperbaiki kualitas pendidikan, ekonomi, dan bisnis. Kita harus bisa berupaya untuk terus menyediakan solusi-solusi dengan keberadaan AI sehingga mempermudah kehidupan kita,” terangnya.

Sementara itu, Prof. Setyabudi Indartono yang memberikan sambutan mewakili Dekan FEB UNY menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kepada para peneliti, profesional, praktisi, dan akademisi saling berbagi gagasan. “Dengan seminar ini diharapkan terbit berbagai artikel yang bisa memperkaya temuan empiris dan berkontribusi dalam peradaban dunia,” pesannya.

Diberikan kesempatan sebagai penyampai materi pertama, Noor Ismawati menyatakan bahwa AI mampu memberikan banyak kemudahan bagi para pelaku ekonomi dan industri. “Dengan kelebihannya, AI dapat membantu memberikan keputusan yang lebih cepat dengan menyediakan analisis data yang lebih cepat. AI dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan prediksi terhadap pemeliharaan industri, sehingga memotong biaya dan waktu. Selain itu, AI juga bisa membantu meningkatkan keamanan siber perusahaan secara lebih efektif dan efisien, serta membantu menemukan fraud dengan lebih cepat,” urainya.

Sementara Ratna Candra Sari mengungkapkan, AI dalam penggunaannya juga harus tetap menggunakan etika. Ratna menyampaikan beberapa isu, di antaranya, bagaimana AI berinteraksi secara etis dengan sesama AI, bagaimana AI berinteraksi dengan manusia, dan bagaimana AI berinteraksi dalam masyarakat. “AI bisa memantau semua data, termasuk juga memantau manusia di dalamnya. Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada emisi karbon yang ternyata lebih besar daripada manusia,” urainya.

Frendy selanjutnya menambahkan bahwa AI yang mampu berinteraksi secara langsung, menghasilkan gambar atau teks, dan menampilkan NLP (Natural Language Processing), adalah satu sub kelompok AI tersendiri yang disebut ‘AI Generative’. “AI Generative dilatih dengan menggunakan data yang besar, yang pada dasarnya adalah teks yang ditulis oleh berbagai orang. Berdasarkan data dari McKinsey Global Institute, AI berkontribusi setidaknya 2,6-8 triliun Dollar terhadap ekonomi global. Kelebihan AI begitu luar biasa, ChatGPT bahkan bisa lulus dari tes CPA. Blake Oliver seorang akuntan publik berpendapat, AI Generative dapat mendorong produktivitas yang selama ini kita inginkan, terutama dalam audit dan perpajakan,” urai Frendy.

Frendy melanjutkan, pada akhirnya, sebagaimana seorang anggota berpesan, tidak penting seberapa bagus AI, tetapi manusialah sebagai penggunanya yang harus berbuat, dan memutuskan untuk menerima, menolak, atau mengubah apa yang sudah diproses oleh AI. (fdhl)

PKKMB FEB UNY 2023: Bersaing Sebagai Global Citizen

Mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY menjalani Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat fakultas, Kamis (10/8) lalu. Bertempat di taman Pancasila, lebih dari 1000 mahasiswa baru mendapatkan penjelasan dari jajaran dekanat dan berbagai narasumber terkait kehidupan perkuliahan. Selain mahasiswa baru, acara ini dihadiri oleh segenap panitia dari mahasiswa serta para pimpinan di tingkat fakultas dan departemen. Acara ini menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat mengenai dunia perkuliahan termasuk berbagai peraturan dan kebijakan langsung dari sumbernya. Jajaran dekanat memberikan pengarahan seputar kurikulum, informasi akademik, hingga motivasi dan fasilitasi bagi mahasiswa untuk berprestasi.

PKKMB 2023 di FEB UNY menjadi yang pertama kali diadakan secara luring sejak pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir di Indonesia pada tahun ini. Dekan FEB UNY Dr. Siswanto menyambut gembira PKKMB tahun ini yang berlangsung meriah. “Pastikan kalian mendapatkan informasi yang komprehensif terkait kurikulum, akademik, hingga kemahasiswaan. Panitia telah bekerja dengan baik dan menyambut para mahasiswa baru dengan keramahtamahan,” terangnya.

Para mahasiswa baru serius mendengarkan narasumberSementara itu, Sutirman selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni menyampaikan bahwa fakultas memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa untuk berprestasi. “Fakultas membantu pendanaan mulai dari pendaftaran hingga akomodasi dan transportasi. Kini bahkan syarat kelulusan sarjana tidak hanya capaian SKS, tetapi juga ada poin kegiatan kemahasiswaan di luar akademik. Selain itu, ada ekivalensi prestasi kemahasiswaan yang bisa dikonversi menjadi kredit nilai,” urai Sutirman.

Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha (RKSIU) dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Umum, dan Sumber Daya (PKUSD) turut memberikan motivasinya kepada mahasiswa baru. “Era PTNBH menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Fasilitas dan gedung perkuliahan juga terus diperbaiki guna meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Wakil Dekan PKUSD Dr. Ali Muhson. “Prodi S1 di FEB UNY tidak hanya terakreditasi nasional, tetapi juga internasional. Oleh karena itu, kita harus siap bersaing dengan lulusan internasional sebagai global citizen. Saat ini, peluang begitu banyak tersedia bagi mahasiswa untuk mengikuti program-program internasional di kampus-kampus yang sudah bekerja sama dengan FEB UNY,” terang Wakil Dekan RKSIU Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D. (fdhl)

Pages