ICEBESS & ACoMC 2023: Potensi dan Isu Etika di Balik Penggunaan AI

Sebanyak lebih dari 300 peserta menghadiri seminar internasional bertajuk International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science (ICEBESS) 2023 yang berbarengan dengan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2023. Bertindak selaku pembicara yaitu dosen dari Departemen Pendidikan Akuntansi Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., CA, CFP., dosen dari Universiti Malaya Malaysia Prof. Dr. Noor Ismawati Binti Jaafar, dan dari Nagoya University, Jepang, Frendy, Ph.D. Seminar juga dihadiri dosen, mahasiswa, dan perwakilan pejabat di lingkungan UNY. Seminar tahunan ini dibuka secara langsung oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO yang hadir secara daring. Seminar ini terselenggara atas kerja sama dengan sejumlah co-host seperti

Dalam sambutannya membuka acara, Sumaryanto mengucapkan selamat datang kepada peserta seminar. “Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kesempatan dan potensi untuk memperbaiki kualitas pendidikan, ekonomi, dan bisnis. Kita harus bisa berupaya untuk terus menyediakan solusi-solusi dengan keberadaan AI sehingga mempermudah kehidupan kita,” terangnya.

Sementara itu, Prof. Setyabudi Indartono yang memberikan sambutan mewakili Dekan FEB UNY menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kepada para peneliti, profesional, praktisi, dan akademisi saling berbagi gagasan. “Dengan seminar ini diharapkan terbit berbagai artikel yang bisa memperkaya temuan empiris dan berkontribusi dalam peradaban dunia,” pesannya.

Diberikan kesempatan sebagai penyampai materi pertama, Noor Ismawati menyatakan bahwa AI mampu memberikan banyak kemudahan bagi para pelaku ekonomi dan industri. “Dengan kelebihannya, AI dapat membantu memberikan keputusan yang lebih cepat dengan menyediakan analisis data yang lebih cepat. AI dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan prediksi terhadap pemeliharaan industri, sehingga memotong biaya dan waktu. Selain itu, AI juga bisa membantu meningkatkan keamanan siber perusahaan secara lebih efektif dan efisien, serta membantu menemukan fraud dengan lebih cepat,” urainya.

Sementara Ratna Candra Sari mengungkapkan, AI dalam penggunaannya juga harus tetap menggunakan etika. Ratna menyampaikan beberapa isu, di antaranya, bagaimana AI berinteraksi secara etis dengan sesama AI, bagaimana AI berinteraksi dengan manusia, dan bagaimana AI berinteraksi dalam masyarakat. “AI bisa memantau semua data, termasuk juga memantau manusia di dalamnya. Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada emisi karbon yang ternyata lebih besar daripada manusia,” urainya.

Frendy selanjutnya menambahkan bahwa AI yang mampu berinteraksi secara langsung, menghasilkan gambar atau teks, dan menampilkan NLP (Natural Language Processing), adalah satu sub kelompok AI tersendiri yang disebut ‘AI Generative’. “AI Generative dilatih dengan menggunakan data yang besar, yang pada dasarnya adalah teks yang ditulis oleh berbagai orang. Berdasarkan data dari McKinsey Global Institute, AI berkontribusi setidaknya 2,6-8 triliun Dollar terhadap ekonomi global. Kelebihan AI begitu luar biasa, ChatGPT bahkan bisa lulus dari tes CPA. Blake Oliver seorang akuntan publik berpendapat, AI Generative dapat mendorong produktivitas yang selama ini kita inginkan, terutama dalam audit dan perpajakan,” urai Frendy.

Frendy melanjutkan, pada akhirnya, sebagaimana seorang anggota berpesan, tidak penting seberapa bagus AI, tetapi manusialah sebagai penggunanya yang harus berbuat, dan memutuskan untuk menerima, menolak, atau mengubah apa yang sudah diproses oleh AI. (fdhl)

Musala FEB UNY Kembali Diresmikan

Setelah kurang lebih 5 bulan mengalami penutupan, Musala Al Fatih kembali dibuka dan diresmikan penggunaannya oleh Dekan FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. beberapa waktu lalu. Upacara penandatanganan peresmian kembali dilaksanakan secara sederhana bersamaan dengan pengajian fakultas dan penyampaian ZIS (zakat, infak, sedekah) kepada para duafa. Musala tampak dipadati para dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan perwakilan mahasiswa serta para duafa yang mendapatkan bantuan. Selain itu, ustaz Drs. H. Saebani, M.A. menjadi pengisi dalam tausiah.

“Musala FEB ini kini bisa digunakan lagi sebagai pembinaan karakter mahasiswa muslim FEB UNY. Mudah-mudahan, tempat ini bisa mengumpulkan berbagai potensi mahasiswa FEB dan turut memberikan kontribusi dalam kemajuan fakultas,” terang Prof. Setyabudi Indartono selaku tuan rumah penyelenggaraan pengajian.

Dalam sambutannya sebelum menandatangani prasasti peresmian, Siswanto memberikan pesan agar mahasiswa bisa meramaikan musala ini. “Nanti akan digunakan juga sebagai sekretariat UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas) Al Fatih FEB UNY, sehingga harapannya juga bisa memakmurkan musala ini. Selain itu, setiap jam salat diharapkan semua pelayanan berhenti sejenak dan tenaga kependidikan bisa salat berjamaah di sini,” pesannya.

Saebani yang juga Ketua MUI Kabupaten Bantul periode 2021-2026 menyampaikan rasa kagumnya. “Musala ini dibangun dengan baik. Betul tadi dikatakan, semoga menjadi tempat pembinaan mental spiritual para mahasiswa. Karena memang itulah tujuan kita manusia diciptakan; hidup adalah untuk ibadah,” terangnya.

Ustaz yang memiliki gaya penyampaian yang humoris ini juga mengingatkan para jamaah untuk senantiasa tidak lepas dari zikir kepada Allah. “Dewasa ini, azan dikalahkan dengan seruan innaalillaahi dari masjid. Kalau mendengar azan, kita cuek saja. Tapi kalau mendengar seruan innalillahi, kita pelankan suara dan mendengarkan baik-baik. Dan dua pertiga manusia mungkin menjadi korban godaan iblis, tanpa sadar mereka menjadi hizbusy syaithon. Oleh karena itu kita harus senantiasa meminta perlindungan kepada Allah atau isti’adzah, dan memohon pertolongan kepada-Nya atau isti’anah,” pesannya.

Acara ditutup dengan pemberian santunan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dari FEB UNY kepada para duafa. Duafa dipilih dari kerabat ataupun tetangga dosen dan tendik di lingkungan FEB UNY. Ketua Senat FEB Abdullah Taman, S.E., M.Si., Ak. memberikan santunan didampingi dekant. (fdhl)

UNY Dorong Kreativitas Fakultas dalam Berinovasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY terus berbenah di awal era Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Raihan-raihan akreditasi baik nasional maupun internasional terus diupayakan untuk dipertahankan bahkan diperbaiki. Di awal tahun 2023 bahkan FEB UNY telah meraih akreditasi internasional FIBAA tanpa catatan. Selain itu, FEB UNY merambah bidang usaha yang dapat menjadi sumber income generating. Demikian disampaikan Dekan FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. baru-baru ini dalam Workshop Kinerja Lembaga sebagai rangkaian Roadshow Rektor 2023.

Siswanto menyampaikan bahwa FEB UNY selama ini menggunakan produk mereka sendiri dalam memfasilitasi konsumsi setiap acara di fakultas. Hal ini untuk mendukung upaya income generating. Di samping itu, FEB UNY juga memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk berprestasi. “Tercatat sudah ada 312 prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional pada 2022, dan di tahun 2023 ini sudah 101 prestasi dan masih terus bertambah,” terangnya.

Dalam bidang tenaga pengajar, para dosen FEB UNY kini juga terus menambah dosen bergelar Doktor. “Semua dosen kini didorong untuk studi lanjut. Sebanyak 60% lebih kini sedang studi lanjut dan diharapkan akan segera menambah jumlah tenaga pengajar bergelar doktor beberapa tahun lagi,” tambah Siswanto.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. memberikan apresiasi kepada para fakultas yang terus berinovasi dan berkompetisi secara sehat. “Dengan kreativitas masing-masing fakultas, akan tercipta berbagai inovasi dan memunculkan persaingan yang positif. Hal ini akan mendukung langkah UNY sebagai universitas kependidikan berkelas dunia yang unggul, kreatif, dan inovatif berkelanjutan,” urainya. (fdhl)

Dosen UNY Berikan Coaching Clinic Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa Postgraduate di Taiwan

Taiwan merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi. Pada tahun 2021 tercatat lebih dari 14.000 mahasiswa dari Indonesia yang belajar di Taiwan, di mana sekitar 60% di antaranya adalah mahasiswa jenjang Sarjana S1. Pemerintah Taiwan dalam hal ini MOST (Ministry of Science and Technology) dan MOE (Ministry of Education) menawarkan peluang beasiswa yang sangat besar bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke Taiwan, baik untuk jenjang S1, S2 maupun jenjang S3. 

Setidaknya sekitar 5.600 orang adalah mahasiswa S2/S3, di mana salah satu persyaratan kelulusan program pascasarjana di berbagai universitas di Taiwan adalah menulis publikasi pada jurnal internasional. Bagi mahasiswa program doktoral, menulis publikasi merupakan syarat wajib, sedangkan untuk mahasiswa master hal ini masih menjadi pilihan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa banyak universitas di Taiwan yang menentukan syarat publikasi yang cukup tinggi yaitu harus pada jurnal internasional terindex SCI. Hal ini menyulitkan bagi mahasiswa program doktoral, khususnya yang berasal dari Indonesia. Permasalahan publikasi tersebut mengakibatkan masa studi mahasiswa menjadi lebih lama. Bahkan banyak juga, mahasiswa yang gagal menyelesaikan studi di Taiwan karena tidak dapat memenuhi syarat publikasi tersebut.

Hal tersebut yang mendasari dilaksanakannya coaching clinic penulisan artikel ilmiah bagi mahasiswa post graduates di Taiwan oleh tim pengabdi dari UNY yang diketuai oleh Ibnu Siswanto, Ph.D. Dalam wawancara dengan tim Siarpedia, Ibnu menjelaskan bahwa tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan manuscript coaching clinic ini adalah: 1. Memberikan insight baru dan meningkatkan kemampuan mahasiswa Indonesia yang sedang studi lanjut di Taiwan dalam hal menulis manuskrip untuk jurnal internasional bereputasi khususnya yang terkait dengan direct aspects dan indirect aspects, dan 2) Merupakan wahana dan kesempatan konseling maupun sharing bagi mahasiswa Indonesia yang sedang studi lanjut di Taiwan khususnya terkait hal-hal direct and indirect aspects penulisan manuskrip jurnal. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat Mahasiswa Muslim Indonesia di National Central University pada tanggal 25-26 Agustus 2023 ini diikuti oleh 25 mahasiswa anggota FORMMIT yang sedang menempuh studi di National Central University pada program S2 dan S3. Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Achmad Arifin, Ph.D dari Fakultas Teknik serta Penny Rahmawaty, M.Si dan Lina Nur Hidayati, MM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY. Setidaknya ada 3 peserta kegiatan yang merupakan alumni UNY dan sedang menempuh S2 di National Central University pada program studi teknik mesin, kimia, dan teknik elektro. 

Kegiatan pengabdian ini merupakan kerjasama UNY dengan FORMMIT (Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan). FORMMIT merupakan salah organisasi atau perkumpulan mahasiswa Indonesia di Taiwan yang didirikan pada tanggal 4 Maret 2006 di kota Taichung, Taiwan, dengan tujuan menjadi organisasi yang mampu berperan dalam pembentukan masyarakat madani yang adil makmur di tanar air Indonesia tercinta. Kegiatan pengabdian yang dilakukan ini mendapat tanggapan baik dari mahasiswa NCU khususnya karena bisa mendapatkan bimbingan dan masukan dari salah satu seniornya yang sudah lulus. Selain mendapatkan berbagai bimbingan teknis tentang penulisan artikel, para mahasiswa Indonesia yang menjadi peserta kegiatan pelatihan ini juga merasa mendapatkan banyak hal tentang bagaimana menjalani aktivitas dan kehidupan sehari-hari di Taiwan. (lina)

FEB Selenggarakan Pengisian Instrumen AMI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah mengantongi akreditasi dengan nilai yang unggul di tingkat nasional dan bahkan pada awal tahun 2023 berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari FIBAA. Oleh karena itu, perlu upaya bersama agar predikat dan akreditasi ini bertahan atau justru meningkat. Dikoordinasikan Unit Penjaminan Mutu, FEB UNY mengadakan workshop Pengisian Instrumen Audit Mutu Internal (AMI) pada Senin (29/8) lalu. Acara dihadiri oleh tim gugus penjaminan mutu dari seluruh program studi di FEB UNY, serta para korprodi, ketua departemen, dan Dekan FEB UNY.

Dalam sambutannya, Dekan Dr. Siswanto mengapresiasi kerja keras tim penjaminan mutu. “Terima kasih karena sudah dijadwalkan untuk mempertemukan bersama sehingga bisa secara bersama-sama membantu prodi dalam mempersiapkan instrumen sesuai kriteria yang diminta,” terangnya.

“Gugus penjamu FEB UNY selama ini telah berhasil mengawal semua prodi dalam meraih akreditasi nasional bahkan internasional. Meraihnya memang berat, tetapi mempertahankannya lebih berat. Pada saatnya nanti kita harus melaporkan lagi untuk akreditasi ulang,” tambah Siswanto.

Siswanto juga melanjutkan, kinerja FEB UNY dalam akreditasi selama ini sangat baik. “Saat fakultas lain di UNY masih melakukan penyetaraan untuk unggul, kita sudah meraih predikat tersebut. Belum lagi akreditasi FIBAA kita raih tanpa catatan. Hal ini tentu harus kita pertahankan secara kolektif di masa-masa mendatang,” pesannya.

Kepala divisi unit penjaminan mutu Dr. Siti Umi Khayatun Mardiyah, M.Pd. menyampaikan bahwa berbagai berkas instrumen yang dipersiapkan ini senantiasa ditanyakan oleh asesor saat visitasi. “Mudah-mudahan semua prodi bisa mengisi instrumen AMI ini secara menyeluruh agar bisa memberikan persiapan yang sebaik mungkin,” ujar Umi. (fdhl)

Kunjungi FEB UNY, IKOPIN University Kembangkan Kurikulum

Koperasi adalah lembaga perekonomian yang mungkin terlupakan. Bahkan, kata ‘koperasi’ hilang dari bagian Penjelasan di UUD 1945 amandemen terakhir. John Nash, peraih Nobel Ekonomi pada 2001 bahkan membuktikan bahwa koperasi dapat mencapai ekuilibrium atau keseimbangan.  Pengusaha biasanya maunya win dan yang lain lose, tetapi orang koperasi selalu berusaha untuk win-win. Win-win ini dapat dicapai melalui musyawarah yang merupakan salah satu prinsip koperasi. Demikian disampaikan Rektor Universitas Koperasi Indonesia (IKOPIN University), Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, M.S., saat mengunjungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY.

Agus menyampaikan, IKOPIN University berkunjung ke FEB untuk mempelajari dan mengembangkan kurikulum yang nanti bisa diadaptasikan di kampusnya. “Kami sedang menggencarkan sinergi dengan berbagai perguruan tinggi. Hal ini untuk membantu mewujudkan program kami yaitu ‘kuliah sambil bekerja, bekerja sambil kuliah’. Selain itu, kami juga merancang program koperasi bagi kelompok-kelompok mahasiswa yang nantinya tetap berlanjut sampai setelah lulus,” urainya.

“Berdasarkan penelitian pada 2015, 1 dari 4 orang Jerman adalah anggota koperasi. Sementara di Indonesia masih 8 persen pada tahun 2023 ini. Di Amerika Serikat, anggota koperasi mencapai 30% penduduk, bahkan Singapura 50% penduduknya merupakan anggota. Oleh karena itu, dengan program kami, kami berharap koperasi pada saatnya nanti bisa menjadi soko guru perekonomian Indonesia dan menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Agus.

Menanggapi hal ini, Guru Besar FEB UNY yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UNY Prof. Suyanto, Ph.D., menyambut baik kunjungan dan rencana IKOPIN University. “Fokus dengan kurikulum dan rencana tersebut. Dengan demikian, mahasiswa IKOPIN tentu istimewa karena betul-betul terpilih dan terseleksi seperti halnya sekolah-sekolah khusus seperti contoh AKABRI. Inovasi kependidikan yang unik pada suatu lembaga bisa menginspirasi masyarakat sekitarnya untuk juga berinovasi,” ujarnya.

Dosen FEB UNY, Supriyanto, M.M., juga mengapresiasi upaya IKOPIN University dalam mewujudkan programnya. “Kita masih perlu banyak usaha untuk menyebarkan virus koperasi dan juga virus kewirausahaan,” tegas Supriyanto. Dalam acara kunjungan ini, Rektor IKOPIN University didampingi Wakil Rektor Bidang Pengembangan Inovasi dan Sinergi Koperasi, Marsda TNI (P) Dr. Agus Sudarya, S.H., S.E., M.M., M.Sc. Selain itu, para kepala departemen dan koordinator program studi di lingkungan FEB UNY juga turut hadir. (fdhl)

Hanifah dkk. Raih Juara III KBMK 2023 Bidang Keuangan Audit Investigatif

Tim mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY berhasil meraih Juara III pada Kompetisi Mahasiswa Nasional bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2023 bidang Keuangan Audit Investigatif. Ajang ini merupakan sebuah kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Tim yang bernama KM PRIDE tersebut terdiri atas Hanifah Lestari, Maulidia Dinda Salsabila, dan Daffa Hashfi Mahardika dari Prodi S1 Akuntansi dengan Dosen Pembimbing Ratna Yudhiyati, S.E., M.Comm. Babak Final KBMK tersebut dilaksanakan di IPMI International Business School Jakarta dari tanggal 7 s.d. 11 Agustus 2023. (fdhl)

PKKMB FEB UNY 2023: Bersaing Sebagai Global Citizen

Mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY menjalani Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat fakultas, Kamis (10/8) lalu. Bertempat di taman Pancasila, lebih dari 1000 mahasiswa baru mendapatkan penjelasan dari jajaran dekanat dan berbagai narasumber terkait kehidupan perkuliahan. Selain mahasiswa baru, acara ini dihadiri oleh segenap panitia dari mahasiswa serta para pimpinan di tingkat fakultas dan departemen. Acara ini menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat mengenai dunia perkuliahan termasuk berbagai peraturan dan kebijakan langsung dari sumbernya. Jajaran dekanat memberikan pengarahan seputar kurikulum, informasi akademik, hingga motivasi dan fasilitasi bagi mahasiswa untuk berprestasi.

PKKMB 2023 di FEB UNY menjadi yang pertama kali diadakan secara luring sejak pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir di Indonesia pada tahun ini. Dekan FEB UNY Dr. Siswanto menyambut gembira PKKMB tahun ini yang berlangsung meriah. “Pastikan kalian mendapatkan informasi yang komprehensif terkait kurikulum, akademik, hingga kemahasiswaan. Panitia telah bekerja dengan baik dan menyambut para mahasiswa baru dengan keramahtamahan,” terangnya.

Para mahasiswa baru serius mendengarkan narasumberSementara itu, Sutirman selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni menyampaikan bahwa fakultas memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa untuk berprestasi. “Fakultas membantu pendanaan mulai dari pendaftaran hingga akomodasi dan transportasi. Kini bahkan syarat kelulusan sarjana tidak hanya capaian SKS, tetapi juga ada poin kegiatan kemahasiswaan di luar akademik. Selain itu, ada ekivalensi prestasi kemahasiswaan yang bisa dikonversi menjadi kredit nilai,” urai Sutirman.

Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha (RKSIU) dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Umum, dan Sumber Daya (PKUSD) turut memberikan motivasinya kepada mahasiswa baru. “Era PTNBH menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Fasilitas dan gedung perkuliahan juga terus diperbaiki guna meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Wakil Dekan PKUSD Dr. Ali Muhson. “Prodi S1 di FEB UNY tidak hanya terakreditasi nasional, tetapi juga internasional. Oleh karena itu, kita harus siap bersaing dengan lulusan internasional sebagai global citizen. Saat ini, peluang begitu banyak tersedia bagi mahasiswa untuk mengikuti program-program internasional di kampus-kampus yang sudah bekerja sama dengan FEB UNY,” terang Wakil Dekan RKSIU Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D. (fdhl)

Transformation to Strengthen Economics and Business Education Roles

Universities develop and change throughout the ages and human civilization. Since the first predecessors of the university appeared in ancient Greece until then these academies influenced the form of higher education in Europe. The demands of the business world as well as advances in science have made the demand for higher education also rises significantly. Therefore, in addition to the increasing growth of private universities, the Indonesian Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemendikbudristek) also launched the Merdeka Learn Kampus Merdeka (MBKM) policy. MKBM is a policy innovation to transform the higher education system in Indonesia to produce more relevant graduates. This was conveyed by the Postgraduate Director of the Jakarta State University (UNJ) Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus. in the Scientific Oration for the 12th Anniversary of the Faculty of Economics and Business, YSU, last Thursday (22/6).

One of the pillars of this policy, namely Higher Education with Legal Entities (PTN-BH) is now also implemented and experienced by UNY. Dedi continued, the PTN-BH transformation was not merely changing clothes. “Stakeholders' demands are certainly getting higher and more diverse. If what is being done is still the same as before, of course, stakeholders will be disappointed," he said.

Dedi offers several ideas to keep the implementation of economics and business education following the path of university-level transformation. "There are several strategies, including the clarity of direction of the study program's development, curriculum restructuring, developing and enriching learning content, increasing partnerships with the business world and industry, improving the quality of critical and complex thinking skills, changing teaching and learning methods, and creating entrepreneurial university,” explained Dedi.

In his report, the Dean of FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. stated that FEB is still developing and getting important achievements. “This year, the five undergraduate study programs at FEB have been internationally accredited by FIBAA without any compliance issues. In addition, FEB has also opened Masters in Management, Masters in Accounting, and Doctoral Programs in Economics and Business Education," he explained.

UNY Rector Prof. Sumaryanto, M. Kes. advised that FEB UNY would continue to move forward and develop. "The opening of a new study program indicates an increase in the quality and quantity of human resources at FEB. Let's maintain our cohesiveness and integrity," he said. The 12th Anniversary ceremony was attended by all education staff, lecturers, and student representatives as well as the Faculty Academic Senate. In addition, the event was opened and closed by the Chairperson of the Faculty Academic Senate Abdullah Taman, M.Sc., Ak. This was also attended by the Chancellor, all UNY Leadership Meetings, and invited guests. (fdhl)

Transformasi Kelembagaan untuk Kuatkan Peran Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas mengalami perkembangan dan perubahan sepanjang zaman dan peradaban manusia. Sejak pertama kali cikal bakal perguruan tinggi muncul masa Yunani kuno, sampai kemudian akademi-akademi tersebut mempengaruhi bentuk perguruan tinggi di Eropa. Tuntutan dunia usaha dan rakyat, serta kemajuan ilmu pengetahuan menjadikan permintaan untuk masuk ke perguruan tinggi naik secara signifikan. Oleh karena itu, selain pertumbuhan perguruan tinggi swasta yang meningkat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia juga meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MKBM merupakan inovasi kebijakan untuk mentransformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan. Demikian disampaikan Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus. pada Orasi Ilmiah upacara Dies Natalis ke-12 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY, Kamis (22/6) lalu.

Salah satu pilar dari kebijakan tersebut, yaitu Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) kini juga diterapkan dan dialami salah satunya oleh UNY. Dedi melanjutkan, transformasi PTN-BH bukanlah sekadar berubah baju. “Tuntutan stakeholder tentu semakin tinggi dan beragam. Jika yang dilakukan masih sama dengan kondisi sebelumnya, tentu para pengampu kepentingan kecewa,” pesannya.

Terkait dengan pendidikan ekonomi dan bisnis, Dedi menawarkan sejumlah gagasan agar penyelenggaraan pendidikan ekonomi dan bisnis dan mengikuti arah transformasi tingkat universitas. “Ada beberapa strategi, di antaranya adalah kejelasan pengembangan program studi pendidikan ekonomi dan bisnis, restrukturisasi kurikulum, pengembangan dan pengayaan isi pembelajaran, peningkatan kemitraan dengan dunia usaha dan industri, peningkatan kualitas kemampuan berpikir kritis dan komplek, perubahan metode belajar mengajar, dan menciptakan entrepreneurial university,” urai Dedi.

Dalam laporannya, Dekan FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. menyatakan FEB masih terus berkembang dan memperoleh berbagai pencapaian penting. “Pada tahun ini, kelima program studi S1 di FEB telah terakreditasi internasional FIBAA. Terlebih lagi, akreditasi tersebut diperoleh tanpa catatan. Selain itu, FEB juga telah membuka prodi S2 Manajemen, S2 Akuntansi, dan S3 Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,” terangnya.

Rektor UNY Prof. Sumaryanto, M.Kes. berpesan agar FEB UNY terus bergerak maju dan berkembang. “Pembukaan prodi baru menandakan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di FEB. Mari jaga kekompakan dan integritas agar semua hal yang terasa sulit menjadi mudah, yang terasa jauh jadi lebih dekat,” pesannya. Upacara Dies Natalis ke-12 dihadiri segenap tenaga kependidikan, dosen, dan perwakilan mahasiswa serta Senat Akademik Fakultas. Selain itu, acara yang dibuka dan ditutup oleh Ketua Senat Akademik Fakultas Abdullah Taman, M.Si., Ak. ini juga dihadiri oleh Rektor, segenap Rapat Pimpinan UNY, dan tamu undangan. (fdhl)

 

Pages