Pengukuhan Guru Besar Prof. Ali Muhson di Bidang Evaluasi Pembelajaran Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menambah deretan guru besar melalui pengukuhan Prof. Ali Muhson, M.Pd. sebagai Guru Besar dalam bidang Evaluasi Pembelajaran Ekonomi. Acara pengukuhan berlangsung pada Selasa, 24 September 2025, di Ruang Sidang Umum Rektorat UNY dengan dihadiri jajaran pimpinan universitas, sivitas akademika, serta tamu undangan.

Dalam pidato pengukuhannya berjudul “Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi: Menjembatani Teori, Praktik, dan Nilai Kehidupan”, Prof. Ali menyoroti adanya paradoks dalam pembelajaran ekonomi di kelas. Siswa kerap cakap menjawab soal pilihan ganda, namun tidak mampu mengaitkan konsep seperti inflasi dengan fenomena sehari-hari, misalnya fluktuasi harga kebutuhan pokok. Menurutnya, asesmen autentik hadir sebagai jembatan penting antara teori, praktik, dan nilai kehidupan.

Prof. Ali menekankan bahwa asesmen autentik bukan sekadar metode alternatif, melainkan pendekatan penting untuk menilai bagaimana siswa memahami, mengalami, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini diyakini mampu membentuk peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, serta mampu merespons tantangan nyata seperti pengangguran, ketimpangan, dan daya saing global.

Lebih lanjut, ia menyoroti kondisi pendidikan Indonesia yang masih menghadapi tantangan serius. Merujuk pada hasil PISA 2022, kualitas pendidikan nasional dinilai masih jauh dari target RPJMN 2024. Oleh karena itu, ia mendorong pergeseran paradigma asesmen ke arah asesmen autentik yang lebih bermakna, transformatif, serta mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam pemaparannya, Prof. Ali juga menyinggung pentingnya integrasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam mendukung asesmen autentik. Pemanfaatan AI dinilai mampu merancang penilaian yang lebih kreatif, reflektif, sekaligus meminimalisasi pelanggaran akademik. Dengan demikian, lulusan tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Pengukuhan Prof. Ali Muhson sekaligus menegaskan komitmen UNY dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Melalui pengembangan asesmen autentik, pendidikan ekonomi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, adaptif, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan sikap bertanggung jawab. (fdhl)

Dosen Pendidikan Ekonomi UNY Raih Gelar Doktor dengan Penelitian Model Youth Entrepreneur Company

Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sulasmi, M.Pd., berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan pada Sekolah Pascasarjana UNY. Sidang terbuka promosi doktor ini menguji disertasi berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Youth Entrepreneur Company untuk Meningkatkan Dynamic Capability Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FEB UNY.”

Dalam ujian promosi doktor tersebut, Sulasmi diuji oleh tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yudanto, S.Pd.Jas., M.Pd. (Ketua/Penguji), Dr. Drs. Giri Wiyono, M.T. (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd. (Promotor/Penguji), Prof. Dr. Wagiran, S.Pd., M.Pd. (Kopromotor/Penguji), Prof. Dr. A. G. Tamrin, M.Pd., M.Si. (UNS) sebagai penguji utama 1, serta Prof. Dr. Ratna Candra Sari, S.E., M.Si., CA, CFP. sebagai penguji utama 2.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kapabilitas dinamis wirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi FEB UNY, mengidentifikasi model pembelajaran kewirausahaan yang selama ini digunakan beserta kelebihan dan kekurangannya, serta menguji efektivitas model Youth Entrepreneur Company (YEC). Model ini dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan adaptif, absorptif, dan inovatif mahasiswa dalam menghadapi dinamika dunia usaha.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dari Borg & Gall yang mencakup sepuluh tahap, mulai dari pengumpulan informasi hingga implementasi dan diseminasi. Subjek penelitian meliputi pakar, dosen pengampu, serta mahasiswa dari Fakultas Vokasi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sementara validitas diuji dengan formula Aiken’s V serta analisis CFA menggunakan software Jamovi. Uji coba lapangan dilakukan dengan desain one group pretest-posttest serta pretest-posttest control group design.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan pengalaman usaha memiliki kapabilitas dinamis yang lebih baik. Model pembelajaran berbasis proyek yang lama dinilai belum efektif secara menyeluruh, sementara model YEC terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan adaptif, absorptif, dan inovatif mahasiswa. Model ini juga dinyatakan valid dan reliabel oleh para ahli, serta mendorong pembelajaran kontekstual melalui praktik nyata, proyek kolaboratif, dan pengalaman lapangan yang sesuai dengan dunia usaha.

Penelitian ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pengembangan metode pembelajaran inovatif, tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mencetak wirausaha muda berdaya saing, serta tujuan ke-9 (Inovasi dan Infrastruktur) melalui penguatan kapabilitas mahasiswa dalam menghadapi perubahan. Dengan demikian, disertasi ini tidak hanya memberi kontribusi akademik, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kewirausahaan. (fdh)

Pelatihan Pengembangan Potensi Guru MGMP Akuntansi DIY

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru akuntansi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Program Studi Pendidikan Akuntansi yang terbagi dalam kelompok Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai oleh Dr. Endra Murti Sagoro, S.Pd., S.E., M.Sc dan beranggotakan RR. Indah Mustikawati, S.E., M.Si., Ak., CA, Arief Nurrahman, S.Pd., M.Pd., Vera Astuti S.Pd., M.Pd., dan bantuan beberapa mahasiswa, melakukan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu (13/09/25) lalu di gedung PMD FEB UNY lantai 1 dengan tema “Pengelolaan Pembelajaran Deep Learning Dengan Gamifikasi dan Learning Management System (LMS).” Acara tersebut diikuti oleh 40 guru akuntansi di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan untuk meningkatkan literasi guru agar sesuai dengan perkembangan kurikulum dan teknologi.

Pelatihan yang diberikan kepada para guru akuntansi membedah terkait dengan pengelolaan pembelajaran deep learning sebagai pendekatan terbaru yang sangat ditekankan pada seluruh guru di era kurikulum yang terbaru. Selama proses pelatihan para guru diajak untuk memahami dan mempraktekkan pengelolaan pembelajaran deep learning. Selain diberi pembekalan terkait pengelolaan pembelajaran deep learning, para guru juga dibekali materi pelatihan untuk menyesuaikan pembelajaran dangan perkembangan teknologi seperti penggunaan gamifikasi dalam proses pembelajaran dan Learning Management System (LMS) untuk mengelola pembelajaran jarak jauh agar proses pembelajaran lebih komprehensif dan tertata. Hal ini sekaligus menjadi pembeda pada pelatihan-pelatihan pembelajaran deep learning pada umumnya.

Pelatihan ini diikuti oleh seluruh peserta dengan antusias untuk meng-upgrade ilmu pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Luaran dari pelatihan ini adalah para guru mampu mengelola kelas dengan pembelajaran deep learning dengan berbagai variasi metode dan model pembelajaran seperti gamifikasi. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk para guru berdiskusi terkait materi yang disampaikan dan memberikan feedback atas jalannya acara. Akhir dari penelitian ini para guru memberikan feedback yang sangat positif karena menganggap materi pelatihan yang diberikan sangat berguna bagi para guru MGMP akuntansi DIY.

Pelatihan ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) yang menekankan peningkatan keterampilan guru melalui pelatihan berkelanjutan, serta tujuan ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas guru secara profesional, tetapi juga mendukung pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. (vra)

FEB UNY Dorong UMKM Pulewulung Berdaya Saing Lewat Pelatihan Digital

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yang dipimpin oleh Dr. Naning Margasari, M.Si., M.B.A., bersama dosen anggota tim Musaroh, M.Si., Nindya Nuriswati Laili, M.Sc., Bintang Lazuardi Benteng Buana Muslim, M.M., dan Tsania Ayu Rohani, M.B.A., melaksanakan kegiatan pelatihan di Desa Wisata Pulewulung, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil observasi sebelumnya, sehingga materi yang diberikan benar-benar menyesuaikan kebutuhan UMKM setempat.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim, Dr. Naning Margasari, yang menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM agar lebih siap menghadapi persaingan di era digital. Sambutan juga diberikan oleh Dukuh Pulewulung, Irham Hidayat, yang berharap kegiatan ini dapat membantu UMKM desa wisata dalam memperkuat identitas produk sekaligus mendorong pengembangan usaha secara berkelanjutan.

Peserta kegiatan terdiri dari para pemilik UMKM kuliner yang menjadi salah satu daya tarik utama Desa Wisata Pulewulung. Mereka mendapatkan materi terkait pemasaran digital melalui marketplace, pencatatan keuangan dengan aplikasi SIAPIK dari Bank Indonesia, fotografi produk dan desain poster, serta pembuatan konten promosi. Tidak hanya menghadirkan dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa FEB UNY yang turut mendampingi peserta dalam praktik langsung, mulai dari penggunaan aplikasi hingga simulasi pembuatan konten digital. Kolaborasi ini menambah dinamika pembelajaran sekaligus memperkuat pengalaman lapangan bagi mahasiswa.

Kegiatan ini disambut positif oleh para pelaku UMKM. Salah satu peserta, Ibu Siti, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi usahanya. “Kami sangat terbantu. Selama ini promosi masih sederhana, tetapi sekarang kami bisa memasarkan produk lewat marketplace dan membuat foto produk yang lebih menarik. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Melalui kegiatan bertema “Pelatihan Pemasaran Online dan Penguatan Identitas Visual bagi UMKM Pulewulung, Turi Sleman”, FEB UNY menegaskan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan UMKM lokal. Harapannya, pelatihan ini mampu mendorong UMKM di Pulewulung agar lebih optimal dalam memanfaatkan teknologi digital, memperkuat citra produk, serta meningkatkan daya saing usaha di tengah pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). Peningkatan kapasitas UMKM melalui literasi digital dan manajemen usaha mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Inovasi dalam pemasaran digital dan penguatan identitas visual UMKM sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Selain itu, kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat menunjukkan praktik nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dalam membangun keberlanjutan ekonomi lokal berbasis desa wisata. (ndy)

Edukasi Bisnis Potensi Lokal: Tim UNY Ajak Pemuda Banguncipto dan Siswa SMA N 1 Sentolo Menjadi Wirausaha Muda

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun jiwa wirausaha generasi muda melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, UNY hadir di SMA N 1 Sentolo, Kulon Progo, dengan mengusung tema “PKM Mbangun Desa Banguncipto untuk Mewujudkan Pemuda Wirausaha: Kolaborasi Pengabdian UNY bersama SMA N 1 Sentolo.”

Tim pengabdi terdiri atas dua orang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yaitu Dr. Arif Rahman Hakim, M.Pd. dan Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd., serta satu dosen dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY Denny Wahyu Triawan, S.Pd., M.Pd., yang mendukung pelaksanaan kegiatan bersama dua mahasiswa UNY. Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa SMA N 1 Sentolo yang berpartisipasi aktif dari awal hingga akhir.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi kewirausahaan oleh Dr. Eka Ary Wibawa. Kegiatan ini diikuti oleh Pemuda Desa Banguncipto, yang ternyata sebagian besar menjadi siswa di SMA N 1 Sentolo. Dalam sesi ini, beliau menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini dengan cara memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar. Menurutnya, pemuda desa perlu dilatih untuk mampu membaca peluang, berani mengambil langkah awal, dan memiliki kreativitas dalam mengembangkan produk lokal agar bernilai tambah.

Selanjutnya, Dr. Eka Ary Wibawa mengajak siswa untuk praktik melalui metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Melalui teknik ini, peserta dilatih untuk mengamati potensi lokal, melihat produk yang sudah ada, lalu mencoba memodifikasi ide agar lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hasil kegiatan ATM kemudian dipresentasikan oleh para siswa, yang sekaligus melatih kemampuan komunikasi dan rasa percaya diri mereka.

Tidak berhenti sampai di situ, peserta juga dibimbing oleh Dr. Arif Rahman Hakim untuk menyusun ide usaha dengan kerangka Business Model Canvas (BMC). Empat kuadran sederhana digunakan dalam latihan ini, meliputi: (1) potensi lokal yang ada di sekitar, (2) pemanfaatan potensi lokal yang sudah dibuat, (3) ide produk baru yang bisa dikembangkan, serta (4) tindakan awal yang dapat dilakukan.

Antusiasme terlihat dari 50 peserta yang hadir. Mereka aktif berdiskusi, mengemukakan ide, dan menghasilkan gagasan usaha yang beragam, mulai dari pengolahan hasil pertanian, makanan khas lokal, hingga produk kerajinan. Aktivitas ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan siswa. Dr. Eka Ary Wibawa menyampaikan harapan agar siswa mampu menumbuhkan pola pikir kewirausahaan yang kuat. “Siswa perlu dibiasakan untuk melihat peluang di sekitar mereka. Potensi lokal di Sentolo dan sekitarnya sangat besar, dan jika dikelola dengan baik, dapat menjadi bekal penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan positif dari pihak sekolah. Guru pendamping SMA N 1 Sentolo menyampaikan terima kasih kepada tim UNY yang telah memfasilitasi kegiatan edukatif ini. Kehadiran tim dosen dari UNY sebagai pemateri utama dinilai memberi wawasan baru bagi siswa dalam memahami proses merintis bisnis berbasis potensi lokal. Melalui pendampingan ini, UNY berharap semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dengan menggali potensi lokal. Dengan langkah awal yang sederhana namun terarah, siswa diharapkan mampu berkontribusi dalam mengembangkan usaha kreatif sekaligus mendukung perekonomian daerah. (Henry, Yesica, Wibawa)

 

Peneliti FEB UNY Ungkap Kesenjangan Adopsi AI di UMKM Yogyakarta

Penelitian terbaru tim dosen FEB, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengungkap peta kesenjangan adopsi Artificial Intelligence (AI) di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Temuan ini menyoroti potensi besar sekaligus tantangan serius dalam mendorong UMKM menuju model bisnis berkelanjutan.

Kota Lebih Siap, Daerah Pinggiran Masih Tertinggal

Hasil riset menunjukkan bahwa UMKM di Kota Yogyakarta berada di posisi paling siap mengadopsi AI. Akses infrastruktur digital yang lebih baik serta ekosistem bisnis perkotaan membuat pelaku usaha lebih cepat mengintegrasikan teknologi cerdas dalam aktivitas bisnis.

Di sisi lain, UMKM di Sleman juga relatif adaptif karena dekat dengan pusat pendidikan tinggi dan ekosistem startup. Sementara itu, Bantul menonjol di sektor kriya dan kuliner tradisional, namun adopsi AI masih terbatas pada penggunaan teknologi dasar.

Gunungkidul memperlihatkan kondisi yang heterogen. Sebagian UMKM di sektor wisata mulai memanfaatkan teknologi digital, tetapi banyak pelaku usaha tradisional masih tertinggal karena keterbatasan akses internet. Adapun Kulon Progo memiliki kekuatan di sektor pertanian, namun tingkat adopsi AI masih rendah akibat minimnya infrastruktur digital.

Potret UMKM dan Tantangan Digitalisasi

Temuan riset juga menegaskan bahwa literasi digital masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM. Banyak pengusaha kecil belum mampu memanfaatkan data pelanggan, merancang strategi pemasaran digital, atau mengoptimalkan layanan berbasis teknologi.

Menurut tim peneliti, kesenjangan adopsi ini berpotensi memperlebar jurang antara UMKM perkotaan dan pedesaan. Jika tidak segera diatasi, UMKM di daerah dengan keterbatasan teknologi bisa semakin tertinggal dalam persaingan pasar.

“Artificial Intelligence bukan sekadar teknologi, melainkan katalis yang mampu mengubah wajah UMKM Indonesia menjadi lebih efisien, inklusif, dan kompetitif,” ujar Dr. Sutirman, selaku Ketua Peneliti.

Harapan Peneliti

Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan konkret bagi UMKM di daerah berupa peningkatan literasi digital, perluasan infrastruktur, dan pendampingan penerapan teknologi. Dengan intervensi yang tepat, AI diyakini dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, termasuk akses ke ranah global.

“UMKM lokal punya potensi besar. Dengan dukungan teknologi cerdas, mereka bukan hanya mampu bertahan, tapi juga tumbuh di tengah kompetisi global,” tambah tim peneliti. (uys)

 

Tim Peneliti FEB UNY Kembangkan Model Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal untuk Wujudkan Pancamulia

Riset Unggulan FEB UNY Ungkap Strategi Baru Dorong SDGs dan Daya Saing Global

Tim peneliti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah mengembangkan model ekonomi kreatif berbasis budaya lokal yang diyakini mampu menjadi motor penggerak baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Riset ini menegaskan bahwa kekuatan seni, kriya, fesyen, hingga kuliner tidak hanya menopang identitas budaya, tetapi juga berpotensi besar mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus visi Pancamulia DIY.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor ekonomi kreatif menyumbang 6,54 persen terhadap PDB nasional pada 2022. Di Yogyakarta, subsektor fesyen, kuliner, kriya, dan seni pertunjukan mendominasi dengan ribuan pelaku yang berkontribusi pada ekspor miliaran dolar. Namun, tantangan nyata masih menghadang: keterbatasan akses pasar global, minimnya inovasi, dan rendahnya sinergi antar-pemangku kepentingan.

“Penelitian kami menunjukkan, jika potensi budaya lokal DIY dipadukan dengan strategi inovatif berlandaskan SDGs, maka sektor kreatif bisa melompat lebih jauh: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menjaga warisan budaya,” ujar Prof. Dr. Siswanto, M.Pd. selaku ketua tim peneliti.

Riset ini mengambil sampel 200 pelaku ekonomi kreatif dari lima kabupaten/kota di DIY. Hasil awal menunjukkan model yang tengah dikembangkan tidak hanya layak, tetapi juga praktis diterapkan oleh UMKM. Aspek keberlanjutan, keefektifan, dan kebermanfaatan menjadi fokus utama pengujian.

Selain berkontribusi pada SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), model ini juga beririsan dengan SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) serta SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan). Dengan demikian, Yogyakarta berpotensi menjadi contoh daerah yang mampu mengharmoniskan tradisi dan modernitas dalam pembangunan ekonomi kreatif.

“DIY bisa menjadi role model nasional: bagaimana budaya bukan sekadar aset masa lalu, tetapi energi masa depan. Model ini akan kami dorong agar bisa diadopsi lintas daerah,” tambah Prof. Tony Wijaya, anggota tim riset.

Hasil riset ini diproyeksikan memberi dampak ganda: memperkuat identitas budaya Yogyakarta di mata dunia dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal. Visi Pancamulia – kesejahteraan, keadilan, kelestarian, keunggulan, dan kemandirian – menjadi pijakan utama pengembangan model tersebut. Dengan dukungan pemerintah daerah serta komunitas pelaku kreatif, riset ini diharapkan mampu menjawab persoalan klasik UMKM: dari keterbatasan modal, teknologi, hingga akses pasar global. (uys)

Mahasiswa UNY Kembangkan Sabun Cair Beetrass dari Sereh Wangi dan Umbi Bit

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengembangkan produk sabun cair inovatif bernama Beetrass Soap. Produk ini diramu dari sereh wangi dan umbi bit dengan tujuan memberikan manfaat kesehatan sekaligus menjaga kebersihan kulit. Inovasi ini membawa tim tersebut lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.Beetrass Soap

Tim beranggotakan lima mahasiswa lintas program studi, yaitu Shafa Fitriana (S1 Pendidikan Ekonomi 2023), Iffrian Ciptaning Muffia T. (S1 Akuntansi 2023), Asti Ananta (S1 Pendidikan Ekonomi 2024), Camelia Dewi Pratiwi (S1 Kimia 2022), dan Hilma Warda Rosyada (S1 Pendidikan Biologi 2023). Mereka dibimbing oleh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY, Ngadiyono, M.Pd.

Beetrass Soap memanfaatkan umbi bit (Beta vulgaris L) sebagai salah satu bahan utama. Umbi ini dikenal memiliki kandungan antibakteri alami yang mampu mencegah perkembangan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, kandungan vitamin E, senyawa fenol, dan antioksidan dalam umbi bit berfungsi menjaga kelembaban kulit, memperbaiki sel-sel yang rusak, serta mencegah penuaan dini.

Selain umbi bit, sereh wangi turut menjadi komposisi utama. Minyak atsiri pada sereh wangi memiliki aroma yang menenangkan sehingga membantu meredakan ketegangan pikiran. Kandungan sitronelol, sitronelal, dan geraniol di dalamnya juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dengan mencegah iritasi ringan serta menghambat pertumbuhan bakteri. Produk sabun cair ini juga telah melalui uji keamanan dan memperoleh sertifikasi sebagai jaminan mutu.

Inovasi ini tidak hanya berorientasi pada kesehatan kulit, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), serta poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan pengolahan bahan alami ramah lingkungan. (shf)

Kolaborasi UNY dan AMAYO Berdayakan Siswa dan Santri MAS Temanggung, Olah Susu Kambing Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama Akademi Manajemen dan Administrasi (AMA) Yogyakarta melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa pelatihan wirausaha kreatif bagi santri, siswa, dan guru Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Mu’allimin Temanggung. Program ini terselenggara melalui pendanaan BIMA dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan kemandirian ekonomi pesantren dengan memadukan nilai keislaman dan keterampilan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.

Pelatihan mencakup materi motivasi berbisnis, manajemen keuangan sederhana, strategi branding, hingga digital marketing. Materi tersebut dirancang untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memperkuat kemandirian pesantren. Dalam salah satu sesi, pemateri menegaskan pentingnya meneladani Rasulullah SAW dalam berwirausaha, sekaligus menjadikan kewirausahaan sebagai jalan kemandirian dan pembuka lapangan kerja.

Selain teori, peserta juga mendapatkan pengalaman praktik mengolah susu kambing menggunakan teknologi tepat guna open pan drying. Metode sederhana ini terbukti efektif meningkatkan nilai tambah susu kambing segar menjadi produk olahan yang lebih tahan lama sekaligus memiliki nilai jual lebih tinggi. Antusiasme peserta terlihat saat mereka mencoba langsung proses pencampuran, pengolahan, hingga menghasilkan produk siap dipasarkan.

Program ini diketuai oleh Dian Juliani, S.E., M.Sc., dosen FEB UNY, bersama Endah Wening Budiningrum, S.E., M.Sc., dosen AMA Yogyakarta, dan Citra Purwita, S.M., M.M., dosen FEB UNY. Beberapa mahasiswa S1 dan S3 FEB UNY, yaitu Riska Damayanti, Hisyam Azzam Akbar, dan Wawan Setyawan Suprayogi, turut berkontribusi dalam kegiatan ini. Kolaborasi lintas institusi ini menjadi bukti nyata kontribusi akademisi dalam mendukung kemandirian pesantren melalui transfer ilmu dan teknologi tepat guna.

Selain pelatihan, tim pengabdi juga menyiapkan modul pembelajaran dan panduan praktis agar keterampilan yang diperoleh dapat terus dipraktikkan secara berkelanjutan. Dengan semangat UNY Berdampak, program ini diharapkan melahirkan wirausaha muda berbasis pesantren yang mampu mengembangkan potensi lokal, khususnya di sektor peternakan kambing. Santri tidak hanya dipersiapkan unggul secara spiritual, tetapi juga mandiri secara ekonomi sehingga pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Program ini sekaligus selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penyediaan pelatihan keterampilan, tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) lewat penciptaan wirausaha muda, serta tujuan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) melalui pengolahan hasil peternakan dengan teknologi tepat guna. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi pesantren, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan secara lebih luas. (djul)

FEB UNY Jalani Asesmen Lapangan Akreditasi Perdana Prodi Magister Akuntansi dan Magister Manajemen

Asesmen Lapangan Program Studi Magister Akuntansi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) sukses diselenggarakan dengan menghadirkan jajaran dekanat, koordinator program studi, tim task force akreditasi, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, alumni, serta stakeholders dari dunia industri. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akreditasi yang dilaksanakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) dengan menghadirkan dua asesor, yakni Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., C.A. dan Prof. Dr. Mohamad Rizan, S.E., M.M.

Dekan FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar asesmen lapangan ini menjadi momentum pembelajaran bersama. “Kami memohon bimbingan agar bisa menjadi fakultas dan juga program studi yang unggul. Proses akreditasi ini merupakan yang pertama bagi kedua program studi di LAMEMBA, sehingga akan menjadi pijakan penting untuk peningkatan kualitas ke depan,” ungkapnya.

Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik dalam arahannya menekankan bahwa dalam sebuah proses tentu ada kekurangan yang wajar ditemukan, namun hal tersebut harus dijadikan bahan perbaikan bersama. Beliau juga mengapresiasi berbagai capaian nasional dan internasional yang telah diraih FEB UNY, serta menegaskan pentingnya evaluasi dalam upaya pencapaian visi fakultas yang dalam waktu dekat akan memasuki tahap akhir periode strategisnya.

Senada dengan itu, Prof. Dr. Mohamad Rizan menegaskan bahwa proses asesmen bukan hanya sekadar penilaian administratif, tetapi juga pembuktian kualitatif yang harus divalidasi secara menyeluruh. “Semua data kita periksa, kita plenokan. Ke depan, perlu ada langkah cepat, termasuk pengembangan bidang bisnis digital serta wacana pembukaan Program Doktor Ilmu Akuntansi (PDIA) dan Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) dalam 3–5 tahun ke depan,” jelasnya.

Dalam penilaian asesmen, kedua asesor juga menyoroti pentingnya peningkatan jumlah mahasiswa asing, penguatan soft skills mahasiswa, serta memperbanyak hibah dan referensi internasional untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian. Mereka juga memberikan catatan positif terhadap sarana dan prasarana yang dinilai sangat layak untuk mendukung pengembangan prodi.

Menanggapi masukan tersebut, Dekan FEB UNY menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga kependidikan. “Kami sudah mengagendakan benchmarking fast track jalur internasional ke sejumlah kampus unggulan, dan masukan dari para asesor ini tentu menjadi motivasi kami untuk terus berbenah,” ujarnya.

Kegiatan asesmen ini sejalan dengan komitmen Universitas Negeri Yogyakarta dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan mutu pendidikan tinggi, SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) dengan menyiapkan lulusan yang kompeten di bidang ekonomi dan manajemen, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kerja sama internasional yang terus diperluas. Dengan berbagai upaya strategis ini, FEB UNY diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional maupun global. (fdhl)

Ketua Departemen dan juga Korprodi S2 Manajemen Dr. Penny Rahmawaty mendampingi asesor Prof. Dr. Mohamad RizanSuasana Asesmen Lapangan Magister Akuntansi dan Magister Manajemen

Pages